Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aturan Bakal Diperketat, Fintech P2P Lokal Diyakini Masih jadi Incaran Investor

Investor diyakini sudah melihat sendiri bagaimana di tengah kondisi pandemi sekali pun, kinerja industri fintech P2P lending Indonesia tetap menunjukkan tren positif.
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Makin ketatnya aturan main penyelenggaraan teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P) lending, terutama terkait penambahan modal dasar, justru mengundang para investor untuk kembali menggelontorkan dananya kepada para pemain lokal.

Hal ini diyakini Platform Super Financial App, PT Lunaria Annua Teknologi atau KoinWorks yang dikenal sebagai salah satu penyelenggara fintech P2P lending senior lewat produknya, KoinP2P.

"Sejauh ini KoinWorks melihat antusiasme dan ketertarikan investor baik dalam negeri maupun luar negeri kepada platform fintech P2P lending di Indonesia masih cukup besar, melihat potensi pasar industri ini yang juga masih sangat besar di Indonesia," Benedicto Hartono, CEO & Co-founder KoinWorks kepada Bisnis, Jumat (18/12/2020).

Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga kini masih menggodok revisi POJK 77/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, yang targetnya rampung pada akhir 2020.

Dalam beleid Rancangan POJK tersebut, syarat modal disetor minimum untuk para penyelenggara paling sedikit sebesar Rp15 miliar pada saat perizinan, meningkat dibandingkan ketentuan sebelumnya yang hanya Rp2,5 miliar.

Ketentuan persyaratan ekuitas pun naik, di mana penyelenggara wajib memiliki ekuitas setiap saat 0,5 persen dari total pendanaan yang belum dilunasi atau outstanding-nya, atau sekurang-kurangnya Rp10 miliar.

Ben menilai makin ketatnya regulasi terkait permodalan ini harusnya bukan masalah. Hal ini menilik investor pasti sudah melihat sendiri bagaimana di tengah kondisi pandemi sekali pun, kinerja industri fintech P2P lending Indonesia tetap menunjukkan tren positif.

"KoinWorks sendiri masih menerima kepercayaan berupa pendanaan dari beberapa institusi keuangan global seperti Triodos Bank & Lendable. Namun, tentunya yang seringkali menjadi perhatian dari para investor kepada perusahaan startup secara umum adalah bagaimana startup dapat bertanggung jawab dalam pemanfaatan pendanaan untuk pengembangan bisnisnya," jelas Ben.

Oleh sebab itu, menurut Ben, karena pada dasarnya bisnis fintech P2P lending merupakan salah satu sektor di industri keuangan yang diatur secara ketat, seluruh startup P2P lending pasti akan mengikuti ketentuan yang berlaku di negara, di mana perusahaan tersebut beroperasi.

"Hal-hal inilah [regulasi baru] justru yang kami rasa akan meningkatkan kepercayaan investor kepada startup P2P lending di Indonesia baik di kategori early stage maupun yang sudah di tahap yang lebih mature," tambahnya.

KoinWorks sendiri telah melakukan beberapa langkah konkret dalam hal menjaga kepercayaan investor, terutama lewat pembuktian akan stabilitas dan kinerja bisnis.

"Selama masa pandemi ini, KoinWorks terbukti dapat menentukan strategi dan langkah-langkah efisiensi, seperti memfokuskan penyaluran ke sektor-sektor UKM yang produk/jasanya dekat dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemi," jelasnya.

Selain itu, Ben mengungkap KoinWorks telah melakukan penyesuaian sistem credit scoring, memfokuskan pemasaran secara organik untuk menekan biaya pemasaran, hingga program restrukturisasi bagi peminjam yang terbukti terdampak pandemi.

"Melihat perkembangan kondisi saat ini, kami optimis dapat segera mencapai nilai penyaluran pinjaman yang kembali ke masa sebelum krisis pandemi ini berlangsung serta mencapai break even point di tahun depan," tambahnya.

Sepanjang 2020 ini, KoinWorks telah menyalurkan pendanaan hingga Rp2,5 triliun lewat bisnis P2P lending.

Selain itu, KoinWorks juga menargetkan pada 2020 performa produk-produk lain bisa mengalami peningkatan, salah satunya KoinGaji, yang membantu memberikan kemudahan mengakses gaji lebih awal dengan target lebih dari 10.000 karyawan di seluruh Indonesia.

Terkait target pengguna, dikarenakan saat ini layanan KoinWorks sudah memungkinkan untuk pengguna menjadi pendana (lender/investor) dan borrower secara bersamaan, KoinWorks mematok adanya 1 juta pengguna sampai akhir tahun 2021.

"Selain itu, kami juga sedang menyiapkan inovasi produk terkini yang dapat mendukung pengembangan bisnis UKM, terutama dalam hal transaksi digital di 2021 nanti," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper