Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topang Pemulihan Ekonomi, Asuransi untuk Ekspor jadi Faktor Penting

Asuransi menjadi salah satu aspek penting dalam menggenjot ekspor. Adanya proteksi membuat para pebisnis di skala menengah dan kecil memiliki rasa aman untuk melakukan penjualan produknya ke luar negeri, sehingga skala bisnisnya terus berkembang.
Sejumlah truk membawa muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Sejumlah truk membawa muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan ekspor produk-produk dari industri kreatif dan pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro atau UMKM dinilai perlu diperkuat dengan proteksi asuransi. Ekspor itu perlu didukung untuk penguatan ekonomi.

Plt. Asisten Deputi Bidang Kawasan, Logistik, dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Endra Gunawan menilai bahwa perekonomian Indonesia sangat tertekan oleh adanya pandemi Covid-19. Oleh karena itu, perekonomian harus digenjot pada tahun ini.

Endra menilai bahwa para pelaku UMKM dan pebisnis ritel memiliki peranan penting dalam memperkuat perekonomian, baik di dalam negeri maupun ekspornya. Oleh karena itu, penguatan UMKM dan industri kreatif perlu menjadi agenda utama pada 2021.

"Ekspor dari UMKM dan pengusaha ritel ini perlu didorong. Tugas PT Asuransi Asei Indonesia dan PT Sarinah (Persero) untuk mendorong ekspor [UMKM dan pengusaha ritel] ini," ujar Endra dalam acara pemandatanganan kerjasama Asei dan Sarinah, Jumat (15/1/2021).

Menurutnya, asuransi menjadi salah satu aspek penting dalam menggenjot ekspor. Adanya proteksi membuat para pebisnis di skala menengah dan kecil memiliki rasa aman untuk melakukan penjualan produknya ke luar negeri, sehingga skala bisnisnya terus berkembang.

Dalam gelaran itu, Asei meresmikan kerja sama dengan Sarinah dalam hal perlindungan asuransi marine cargo untuk barang-barang ekspor dan perlindungan atas risiko transaksi perdagangan. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Keuangan dan SDM Asei David Sy. dengan Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartawati.

Sementara itu, Direktur Utama Asei Arie Surya Nurgraha menyatakan bahwa sinergi dengan perusahaan-perusahaan lain, seperti halnya Sarinah, menjadi upaya untuk mendorong geliat perekonomian nasional. Hal itu pun menjadi upaya perluasan saluran distribusi yang dapat menggenjot volume penjualan para pelaku usaha.

"Bagi Asei, langkah sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara [BUMN] lainnya akan terus dilakukan dalam rangka memperluas oangsa pasar yang selama ini masih didominasi melalui kerja sama dengan perbankan," ujar Arie.

Dia pun menyatakan bahwa pada 2021, Asei menargetkan pertumbuhan produksi premi hingga 15 persen–20 persen. Target itu akan dicapai melalui pembangunan sistem teknologi informasi dalam pemasaran dan kerja sama dengan berbagai mitra strategis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper