Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengklaim transaksi keuangan masyarakat sudah mulai meningkat seiring dengan optimisme belanja.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan transaksi keuangan masyarakat saat ini telah kembali membaik.
Hal tersebut terlihat dari transaksi pembayaran kartu kredit dan debit pada akhir 2020, yang tercatat senilai Rp695,5 triliun, atau kembali tumbuh 1,36 persen secara tahunan setelah mengalami kontraksi pada November 2020, yakni minus 1,93 persen secara tahunan.
"Transaksi sistem pembayaran ini sejalan dengan perbaikan ekonomi dan disertai juga dengan percepatan digitalisasi keuangan masyarakat," sebutnya dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan BI, Kamis (21/1/2021).
Perry melanjutkan transaksi pada platform e-commerce dan aplikasi digital lainnya bahkan mencatatkan kinerja fantastis.
Nilai transaksi uang elektronik pada Desember 2020 tercatat Rp22,1 triliun, tumbuh 30,44 persen secara tahunan. Volume transaksi digital banking mencapai 513,7 juta transaksi naik 41,53 persen secara tahjunan dengan nilai transaksi Rp2.774,5 triliun, atau naik sebesar 13,91 persen.
Perry memperkirakan bahwa tren digitalisasi akan terus berkembang pesat didukung dengan keuangan digtal yang semakin inklusif.
"Kami pun akan mengakselerasi kebijakan transaksi pembayaran agar mendukng digitalisasi dan pemulihan ekonomi lebih lanjut pada tahun ini,"
Perry menuturkan BI juga akan memperluas merchant dari QRIS hingga 12 juta pada tahun ini. BI pun akan melakukan perluasan fitur QR code dengan tarik dan setor.
"Perluasan fitur seperti tarik dan setor. Kami menetapkan merchant diskon rate chip base berlaku efektif pada 1 Maret 2021. Kami juga akan akselerasi blue print sistem pembayaran BI 2025."