Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Generali Indonesia: Likuiditas Perbankan Ikut Tingkatkan Permintaan Asuransi

CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman menilai bahwa bancassurance merupakan salah satu kanal pemasaran asuransi yang sangat prospektif. Perkembangan simpanan dan perputaran dana pihak ketiga di perbankan dinilai perlu dicermati sebagai peluang bagi peningkatan permintaan asuransi.
Karyawan melintas di dekat logo PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat logo PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia menilai bahwa likuiditas perbankan turut meningkatkan permintaan asuransi, khususnya melalui kanal bancassurance. Upaya menggaet nasabah perbankan disertai penguatan digitalisasi menjadi strategi jitu Generali pada tahun ini.

CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman menilai bahwa bancassurance merupakan salah satu kanal pemasaran asuransi yang sangat prospektif. Perkembangan simpanan dan perputaran dana pihak ketiga di perbankan dinilai perlu dicermati sebagai peluang bagi peningkatan permintaan asuransi.

"Hal ini [peningkatan simpanan] merupakan salah satu indikator kesadaran masyarakat akan risiko finansial selama pandemi. Kesadaran inilah yang akan mendorong peningkatan penetrasi asuransi, termasuk melalui kanal bancassurance," ujar Edy kepada Bisnis, Selasa (26/1/2021).

Dia pun menyatakan bahwa meningkatnya likiuditas perbankan turut meningkatkan demand terhadap asuransi. Saat masyarakat mulai menggerakkan simpanannya menjadi capital expenditure, kebutuhan akan proteksi finansial melalui asuransi pun turut meningkat.

Berdasarkan Survei Perbankan Bank Indonesia, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) terus mengalami peningkatan sepanjang 2020. Saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK pada kuartal I/2020 sebesar 11,6 persen, kuartal II/2021 naik menjadi 44 persen, kuartal III/2020 menjadi 80,8 persen, dan kuartal IV/2020 menjadi 88 persen.

Meskipun begitu, SBT pertumbuhan DPK pada kuartal I/2021 diproyeksikan melambat menjadi 17,1 persen. Pertumbuhan DPK deposito yang pada kuartal IV/2020 sebesar 74,2 persen diproyeksikan berbalik pada kuartal I/2021 menjadi –8,2 persen.

Generali Indoensia menyatakan optimistis melihat potensi dan proyeksi bisnis pada 2021 karena aktivitas perekonomian yang terus berjalan. Di satu sisi, pandemi Covid-19 pun berdampak terhadap meningkatnya kesadaran dan minat beli asuransi.

Menurut Edy, pihaknya akan memperkuat berbagai kanal pemasaran untuk menggaet potensi yang ada pada tahun ini, disertai proses digitalisasi. Adanya keharusan physical distancing dalam seluruh proses penjualan maupun layanan pasca penjualan membuat digitalisasi menjadi krusial.

"Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Grup Generali, terdapat fakta bahwa di masa pandemi ini minat beli asuransi dan kesadaran sosial meningkat. Tingginya risiko juga membuat kanal distribusi digital menjadi pilihan bagi masyarakat," ujar Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper