Bisnis.com, JAKARTA – International Monetary Fund (IMF) menilai positif sinergi kebijakan pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia, baik di sektor kesehatan dan ekonomi.
Menurut IMF, Indonesia memiliki kebijakan yang bersinergi antara sektor kesehatan, stimulus fiskal, moneter akomodatif, pelonggaran kebijakan makro dan mikroprudensial, serta kebijakan burden sharing Bank Indonesia (BI) dengan Pemerintah.
“Secara umum Dewan Direktur IMF memandang bauran kebijakan ditempuh secara kuat dan cepat oleh otoritas Indonesia sehingga dapat menopang pemulihan ekonomi,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono, Rabu (3/3/2021).
Penilaian positif terhadap perekonomian Indonesia tertuang dalam laporan Article IV Consultation yang baru dirilis hari ini.
Dia menegaskan BI mengapresiasi hasil asesmen tersebut. Apresiasi dan catatan positif diberikan terhadap sejumlah kebijakan di bidang makorekonomi.
Pertama, komitmen otoritas dalam mengembalikan batas atas defisit fiskal sebesar 3 persen pada 2023 secara gradual.
Baca Juga
Kedua, penerapan kebijakan moneter akomodatif dengan tetap memperhatikan tingkat inflasi, melalui kebijakan suku bunga rendah dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) oleh BI dalam kondisi luar biasa seperti saat ini.
Ketiga, kelanjutan upaya reformasi struktural dengan penerapan omnibus law dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pemulihan ekonomi.
IMF menilai Indonesia telah menangani pandemi dengan respons sinergi kebijakan yang bold, komprehensif, dan terkoordinasi. “Ketahanan ekonomi Indonesia yang terjaga dinilai sebagai cerminan kebijakan makroekonomi yang baik sejak sebelum pandemi,” katanya.