Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk BUKU 4, Modal Inti Bank Permata (BNLI) Tembus Rp41,8 Triliun

Berdasarkan laporan keuangan Bank Permata di Harian Bisnis Indonesia (8/3/2021), dipaparkan bahwa modal inti tier 1 Bank permata senilai Rp22,15 triliun per akhir 2019.
Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai mandiri Bank Permata di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai mandiri Bank Permata di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Modal tier PT Bank Permata Tbk. tembus ke Rp41,81 triliun pada akhir 2020. Posisi ini pun resmi mengantarkan emiten berkode BNLI ini naik ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Permata di Harian Bisnis Indonesia (8/3/2021), dipaparkan bahwa modal inti tier 1 Bank permata senilai Rp22,15 triliun per akhir 2019.

Dengan efektifnya akusisi oleh Bangkok Bank, sekaligus peleburan cabang bangkok bank di Indonesia ke Bank Permata, modal inti perseroan pun meningkat signifikan.

Bahkan, aset Bank Permata sudah dapat mencapai Rp197,72 triliun masuk dalam peringkat ke-8 bank terbesar dari sisi aset, terpaut tipis dari PT Bank Panin Tbk. yang asetnya per November tercatat Rp197,66 triliun.

Adapun, laba bersih tahun berjalan tercatat Rp721,59 miliar per 31 Desember 2020. Jumlah tersebut terkoreksi 52 persen dari perolehan laba tahun sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun.

Perolehan laba ditopang dari pendapatan bunga bersih yang naik 14,26 persen yoy menjadi Rp6,81 triliun. Namun, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) naik 102 persen yoy menjadi Rp2,17 triliun, sehingga laba operasional tergerus dari Rp1,99 triliun menjadi Rp1,60 triliun.

BNLI juga mencatatkan pertumbuhan total aset konsolidasian sebesar 22,42 persen pada 2020, setelah penggabungan dengan Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia (BBI) yang efektif pada 21 Desember 2020.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan konsolidasian hari ini, Bank Permata mencatat total aset konsolidasian sebesar Rp197,73 triliun per 31 Desember 2020. Total aset tersebut tumbuh sebesar 22,42 persen secara year on year, dari sebesar Rp161,51 triliun per 31 Desember 2019.

Bank Permata mencatatkan kredit yang diberikan sebesar Rp103,51 triliun, atau naik 10,60 persen secara yoy.

Sementara itu pencapaian dana pihak ketiga sebesar Rp145,56 triliun, atau meningkat 18,40 persen secara yoy. Kenaikan terjadi pada semua jenis simpanan, sedangkan peningkatan tertinggi terjadi di jenis giro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper