Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) mulai merealisasikan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi pada awal tahun ini.
Sebelumnya, Kementerian PUPR meminta bank-bank mulai memproses permohonan calon debitur KPR subsidi skema FLPP. Sebab, dari anggaran tahun 2021 yang ditetapkan sebesar Rp19,1 triliun baru terserap sebanyak 1,17 persen. Penyaluran dana FLPP telah disalurkan oleh 16 Bank pelaksana dari 38 bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP.
Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan dan Hukum Bank Sumsel Babel M Taufan Yulistian mengatakan perseroan sudah menyalurkan 130 unit KPR FLPP atau sekitar Rp18 miliar sampai dengan 9 Maret 2021.
Adapun, pada tahun ini Bank Sumsel Babel mendapatkan kuota FLPP sebesar Rp182 miliar untuk 1.700 unit.
"Saat ini kami ada perubahan sistem h2h FLPP sehingga butuh penyesuaian dengan sistem di bank," terangnya menjelaskan kendala yang dihadapi, Kamis (18/3/2021).
Taufan memerinci saat ini KPR subsidi yang sudah ditagihkan ke PPDPP sebanyak 42 unit, sementara 28 unit saat ini masih proses pengecekan.
Baca Juga
Corporate Secretary Bank Kalbar Yuniarto mengatakan pada tahun 2021 Bank Kalbar sudah merealisasikan permohonan debitur KPR subsidi sebanyak 134 debitur senilai Rp20,4 miliar.
"Kuota yang diberikan tahun ini sebanyak 1.600 unit. Saat ini belum ada kendala dalam penyalurannya," imbuhnya.
Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Ridwan mengatakan pada tahun ini Bank Sumut memperoleh kuota FLPP sebesar 1.500 unit. Jumlah tersebut terbagi atas 500 unit akan dibangun dengan skema konvensional dan 1.000 unit akan dibangun melalui pembiayaan syariah.
"Kendala penyaluran dapat dimitigasi melalui kerjasama dengan pengembang/developer yang terpercaya mengingat kebutuhan perumahan khusunya bagi masyarakat berpenghasilan rendah terus meningkat," katanya.