Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Bumi Arta Tbk. terus terkoreksi usai Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi perdagangan pada Kamis (18/3/2021).
Sebelumnya, Bursa mengembok saham BNBA sejak 4 Maret 2021 sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Begitu dibuka, saham BNBA anjlok 6,93 persen atau menyentuh auto reject bawah ke level 3.090 dan lanjut pada perdagangan Jumat (19/3/2021) dengan koreksi 6,80 persen ke level 2.880.
Pelemahan berlanjut pada Senin (22/3/2021) sebesar 6,94 persen ke harga 2.680. Pada hari ini hingga pukul 11.00, saham BNBA juga turun 6,72 persen ke 2.500.
Volume transaksi saham BNBA tercatat sebanyak 338,2 ribu dengan turnover senilai Rp845,5 juta. Bank Bumi Arta saat ini memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp5,78 triliun. Dalam seminggu terakhir, saham BNBA telah merosot 24,70 persen.
Sebagai informasi, sebelum disuspensi pada 4 Maret 2021 saham BNBA terbang 24,81 persen ke level 3.320. Kenaikan harga saham tersebut ditengarai karena isu akuisisi dan transformasi menjadi bank digital.
Di sisi lain, Sea Group, induk usaha e-commerce Shopee, dikabarkan sudah semakin memantapkan rencananya untuk mengakuisisi Bank Bumi Arta.
Menurut informasi yang didapatkan Bisnis, manajemen grup yang berkedudukan di Singapura tersebut telah mendekat ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehubungan dengan rencananya untuk mengambilalih Bank Bumi Arta.
"Sudah [ada pendekatan] dengan pengawas [perbankan OJK]," kata sumber Bisnis, Jumat (26/2/2021). Adapun, terkait dengan finalisasi akuisisi masih belum diketahui dengan pasti.
Dalam kesempatan terpisah sebelumnya, Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono bersama dengan Direktur T. Hendra Jonathan menyampaikan bahwa perseroan belum mengetahui terkait rencana akuisisi yang akan dilakukan.
Direksi BNBA juga menyebutkan bahwa perseroan saat ini tidak memiliki informasi penting lainnya yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan maupun harga sahamnya.
"Belum ada informasi maupun kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat memengaruhi harga saham perusahaan," katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (16/2/2021).