Bisnis.com, JAKARTA - Tren pemberian otorisasi untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penyebaran virus corona di Tanah Air mulai tahun lalu.
Meski demikian, keamanan sistem perusahaan khususnya perbankan harus tetap menjadi prioritas utama dalam menggunakan opsi ini.
Chairwoman of Communication Forum for Banking Compliance Director Fransiska Oei menyampaikan keamanan sistem perbankan tetap harus menjadi prioritas utama dalam menerapkan WFH.
"Memang work from home ini menjadi tren semakin mendesak. Namun, ini juga menjadi celah untuk terjadinya fraud, atau kebocoran data," katanya dalam webminar Katadata, Rabu (24/3/2021).
Bankir yang juga merupakan Direktur Kepatuhan, Corporate Affairs & Legal di PT Bank CIMB Niaga Tbk. ini menjelaskan manajemen tidak boleh mengizinkan penggunaan laptop yang tak terdaftar dalam sistem core banking saat mengizinkan karyawan melakukan kerja dari rumah.
Selanjutnya, laptop yang digunakan pun harus memiliki enkripsi di harddisk-nya agar tak ada pihak yang mampu membaca data ketika laptop atau personal computer (PC) berpindah ke tangan yang tak bertanggung jawab.
Di samping itu, laptop atau PC yang digunakan karyawan harus dipasangi malware meski mengganggu kenyamanan akses karyawan. "Bahkan, izin untuk melakukan percetakan data fisik pun harus dibatasi. Printing hanya bisa dilakukan di kantor," sebutnya.