Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Luncurkan Cross Currency Swap IndONIA dan SOFR Pertama di Indonesia

Bekerja sama dengan Standard Chartered Bank Indonesia, transaksi sebesar 5 juta dolar Amerika Serikat dengan jangka waktu 6 bulan tersebut dilakukan di Jakarta pada 26 Maret 2021.
Kantor Cabang CIMB Niaga.
Kantor Cabang CIMB Niaga.

Bisnis.com, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengumumkan telah menyelesaikan transaksi swap valuta asing (Cross Currency Swap Transaction) antara IDR Indonesia Overnight Index Average (IndONIA) dengan USD Secured Overnight Financing Rate (SOFR) yang pertama di Indonesia.

IndONIA adalah indeks suku bunga atas transaksi pinjam-meminjamkan rupiah tanpa agunan yang dilakukan antarbank untuk jangka waktu overnight di Indonesia.

Bekerja sama dengan Standard Chartered Bank Indonesia, transaksi sebesar 5 juta dolar Amerika Serikat dengan jangka waktu 6 bulan tersebut dilakukan di Jakarta pada 26 Maret 2021.

Direktur Treasury & Capital Market CIMB Niaga John Simon mengatakan inisiatif ini adalah transaksi lintas mata uang IDR-USD pertama yang merujuk pada USD SOFR, yang merupakan suku bunga bebas risiko (risk free rate) untuk menggantikan USD London Interbank Offer Rate (LIBOR), dengan IDR IndONIA.

“Terobosan dalam transaksi derivatif ini dilakukan untuk mengantisipasi transisi indeks suku bunga ke depannya, yaitu dari LIBOR dan Jakarta Interbank Offer Rate (JIBOR) menuju Overnight Index. Sebagai pionir dalam transaksi ini, CIMB Niaga akan lebih siap dalam memberikan solusi lindung nilai yang kompetitif bagi nasabah,” ujar John pada keteranganan resmi, Jumat (23/4/2021). 

Managing Director, Head of Financial Markets Sales, Standard Chartered Bank Indonesia Adhi Sulistyo mengatakan Swap Valuta Asing IndONIA-SOFR akan bermanfaat untuk nasabah. 

“Sejalan dengan upaya kami untuk terus berinovasi dan melayani kebutuhan di masa mendatang, kami senang dapat berkolaborasi dengan CIMB Niaga dalam transaksi cross currency swap yang pertama di pasar Indonesia. Kami percaya swap valuta asing IndONIA-SOFR akan bermanfaat untuk kegiatan hedging para nasabah, serta menyediakan pilihan untuk para trader dalam mengelola tolak ukur yang digunakan di transaksi mereka,” jelas Adhi. 

Seperti diketahui, IndONIA adalah indeks suku bunga atas transaksi pinjam-meminjam rupiah yang dilakukan antarbank untuk jangka waktu 1 malam (overnight) di Indonesia.

IndONIA diharapkan dapat berperan sebagai benchmark rate pasar uang yang lebih transparan karena didasarkan pada data transaksi riil. Adapun SOFR adalah suku bunga acuan untuk derivatif dalam mata uang dolar dan pinjaman yang menggantikan suku bunga LIBOR.

Penerapan kedua indeks suku bunga tersebut akan memberikan manfaat bagi para pelaku pasar, termasuk nasabah CIMB Niaga seperti perusahaan dengan bisnis lintas negara yang kemungkinan menghadapi risiko mata uang (currency risk).

Perusahaan akan lebih tahan dan bisa melindungi pendapatan yang diperoleh di luar negeri ketika diubah menjadi uang negara domestik, ataupun hutang yang dikonversi dari mata uang domestik ke mata uang asing. Di samping itu, pada 30 November 2020, Federal Reserve mengumumkan bahwa LIBOR akan dihapus dan diganti pada Juni 2023.

Dalam pengumuman yang sama, bank diinstruksikan untuk berhenti membuat kontrak dengan menggunakan LIBOR pada akhir tahun 2021. Bank juga diminta untuk menutup semua kontrak yang menggunakan LIBOR sebelum 30 Juni 2023.

“Oleh karenanya, CIMB Niaga berkolaborasi dengan Standard Chartered Bank Indonesia berinisiatif melakukan transaksi cross currency swap IndONIA dan SOFR. Hal ini juga sejalan dengan keputusan Bank Indonesia yang tidak lagi mempublikasikan JIBOR tenor overnight per tanggal 2 Januari 2019 dan mengganti perannya dengan IndONIA,” ujar John.

John menambahkan, keberhasilan transaksi ini melanjutkan kesuksesan transaksi MYR KLIBOR-USD SOFR dengan nilai transaksi 100 juta dolar Amerika Serikat pada 17 September 2020 lalu yang dilakukan oleh CIMB Group.

“Kami akan terus melakukan berbagai upaya untuk memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi nasabah, termasuk untuk transaksi pasar uang. Melalui implementasi ini, maka pilihan produk menjadi lebih lengkap untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan,” ujar John.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper