Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Syariah, Sri Mulyani Ingatkan Soal Perbaikan Kualitas dan Kompetensi SDM

Ketersediaan SDM yang cukup dari sisi kualitas dan kuantitas, menjadi salah satu tantangan bersama bagi seluruh pemangku kepentingan. 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa salah satu ekosistem pendukung yang masih terus dilakukan perbaikan dalam ekonomi syariah adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, hal ini menjadi prioritas utama dengan memperbanyak program studi (prodi) dalam dunia pendidikan.

Ketersediaan SDM yang cukup baik dari sisi jumlah kuantitas juga harus sebanding dengan kualitasnya. Hal tersebut menjadi tantangan bersama bagi seluruh pemangku kepentingan. 

“Ini patut diberi dukungan. Namun tidak hanya program studi, kita perlu tingkatkan kualitasnya. Saat ini dari 750 prodi rumpun ekonomi syariah yang sudah luluskan kurang lebih 30.000 SDM pertahun, perlu terus ditingkatkan relevansi dan kemampuan untuk bisa berkiprah di dalam perekonomian Indonesia,” katanya, Selasa (26/6/2021).

Sri menjelaskan, berdasarkan publikasi Refinitiv and The Islamic Corporation for the Development of the Private Sector yang berjudul Islamic Finance Development Report 2020, jumlah prodi dan lulusan Indonesia terkait ekonomi syariah merupakan capaian yang istimewa.

Akan tetapi, lanjutnya, perbaikan kualitas, relevansi, dan kompetensi SDM masih perlu ditingkatkan. Kurikulum juga materi pembelajaran bagi prodi ekonomi syariah perlu ada pengembangan pemikiran. Misalnya, menghubungkan antara dasar kesyariahan dengan relevansi perekonomian baik di tingkat regional, nasional, maupun global.

Dia menekankan, prodi syariah harus selaras dan terus memperbarui diri dengan perkembangan dunia usaha yang berubah cepat baik teknologi maupun dinamika global.

“Sehingga dia tetap mampu bisa menjaga prinsip-prinsip syariah namun bisa beradaptasi dan memberi nilai tambah, inovasi, dan bahkan kemampuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat secara riil,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper