Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Ina Perdana Tbk. bisa diperdagangkan kembali mulai hari ini, Rabu (21/7/2021).
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi perdagangan saham BINA sejak Jumat (9/7/2021), sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Dengan demikian, otoritas Bursa telah menggembok perdagangan saham Bank Ina selama 7 hari perdagangan.
Pengumuman pembukaan kembali tersebut tercantum dalam surat bernomor Peng-UPT-00110/BEI.WAS/07-2021. "Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Bank Ina Perdana Tbk. [BINA] di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 21 Juli 2021," demikian pengumuman BEI yang dikutip pada Rabu (21/7/2021).
Suspensi terhadap saham BINA juga sempat dilakukan pada 1 Juli 2021. Keesokan harinya yakni 2 Juli 2021, Bursa membuka suspensi saham bank milik Grup Salim itu.
Adapun, selama 1 bulan terakhir saham BINA menguat 50,0 persen dan selama 3 bulan terakhir melesat 272,58 persen. Harga saham Bank Ina saat ini berada di level 5.775.
Bursa pun telah mengirimkan permintaan penjelasan kepada Bank Ina mengenai kenaikan harga saham yang signifikan.
Dalam surat balasan yang ditandatangani Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu dan Direktur Bank Ina Kiung Hui Ngo, manajemen menjelaskan menurut perseroan faktor-faktor yang menjadi sentimen kenaikan harga saham, yaitu kinerja yang meningkat dan sustain dengan dukungan ekosistem yang luas serta rencana aksi korporasi untuk rights issue pada semester II/2021.
"[Rights issue] dalam rangka penguatan permodalan dan pengembangan layanan perbankan berbasis digital," demikian penjelasan Bank Ina.
Perseroan memiliki rencana rights issue melalui HMETD sebanyak-banyaknya 2 miliar saham dari modal ditempatkan dan disetor usai PUT III dengan nominal Rp100 setiap saham. Rencana ini telah disampaikan ke BEI pada 10 Mei 2021 dan mendapatkan restu dari pemegang saham pada RUPSLB 16 Juni 2021.