Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wimboh: Banyak Investasi dengan Return Tinggi, Masyarakat Wajib Hati-hati

Dana simpanan masyarakat yang tumbuh tinggi mendorong suku bunga simpanan juga turun. Alhasil, masyarakat mencari alternatif investasi lain.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso ketika memberikan laporan dalam Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021, Senin (4/1/2021).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso ketika memberikan laporan dalam Seremoni Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021, Senin (4/1/2021).

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi, terutama di luar pasar modal.

Dana simpanan masyarakat yang tumbuh tinggi mendorong suku bunga simpanan juga turun. Alhasil, masyarakat mencari alternatif investasi lain. Wimboh mengatakan banyak penawaran instrumen investasi baik melalui pasar modal maupun di luar pasar modal.

"Di luar pasar modal yang masyarakat juga gak tahu itu instrumen apa bisa menawarkan suku bunga yang sangat tinggi. Seperti aset kripto ada beberapa advisor menawarkan return yang tinggi. Masyarakat harus paham dan hati-hati, jangan sampai hanya tertarik pendapatan yang tinggi," katanya dalam webinar virtual, Selasa (3/8/2021).

Tak hanya di luar pasar modal, masyarakat juga mesti berhati-hati dalam memilih instrumen investasi di pasar modal. Wimboh menyebut ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan di pasar modal bisa menimbulkan volatile.

Kondisi tersebut berpotensi terjadi spekulasi yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sampai pada akhirnya menimbulkan kerugian di masa depan.

Untuk itu, OJK bersama-sama pemangku kepentingan lain berupaya meningkatkan pendalaman pasar keuangan dan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat. Beberapa hal yang menjadi fokus OJK yakni melindungi masyarakat dari berbagai investasi yang ilegal.

Selain itu, OJK berupaya memitigasi adanya investasi yang berorientasi kepada keuntungan jangka pendek atau spekulasi tanpa memperhitungkan risiko volatilitas dan aspek legal atas produk tersebut.

OJK mencermati fenomena informasi yang mendorong terjadinya spekulasi, seperti kasus yang terjadi di saham di Indonesia. Sampai akhirnya masyarakat baru menyadari telah mengalami kerugian yang cukup besar karena ketidaktahuan.

Wimboh meminta masyarakat untuk berhati hati dalam melakukan investasi. Dia juga mengingatkan agar masyarakat menggunakan rekomendasi dari pihak yang telah terdaftar dan diberi izin oleh OJK untuk memberikan advice atau jasa bertransaksi di pasar modal.

"Jangan menggunakan agen yang tidak terdaftar di OJK. Masyarakat dapat melihat agen yang terdaftar di website OJK atau menghubungi di kontak OJK 157," imbuhnya.

Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mendorong literasi keuangan yakni melalui berbagai program edukasi digital dan berbasis komunitas, serta penguatan infrastruktur edukasi. Dengan digital, literasi dapat menjangkau masyarakat luas dengan cepat.

"Namun demikian penawaran luar biasa menjangkau masyarakat dengan platform digital. Jadi kita berpacu dengan berbagai produk yang ada di masyarakat," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper