Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Kredit Juni Pulih, OJK: Ekonomi Kuartal II Bisa Capai 7 Persen

Kredit mulai mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi pada Juni 2021 sebesar 1,83 persen secara year-to-date.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini prediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 sebesar 7 persen dapat tercapai.

Dalam rapat dewan komisioner hari ini, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan bahwa indikator-indikator ekonomi sampai dengan penghujung kuartal II/2021 menunjukkan tren membaik menuju pemulihan ekonomi nasional.

"Meningkatnya mobilitas masyarakat pada kuartal II/2021 mendorong kenaikan permintaan yang berpengaruh pada kredit yang mulai mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi pada Juni 2021 sebesar 1,83 persen secara year-to-date, sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 sebesar 7 persen dapat tercapai," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (4/8/2021). 

Kendati demikian, Wimboh mengatakan seiring dengan peningkatan kasus aktif pada Juni 2021 yang menahan kembali aktivitas masyarakat, yang tercermin dari penurunan kenaikan aktivitas dari 6,7 persen pada Mei 2021 menjadi 5,2 persen, dapat sedikit berpengaruh terhadap prediksi semula.

Dia menambahkan efektivitas pelaksanaan PPKM level 4 pada awal paruh kedua tahun ini disertai peningkatan distribusi dan pelaksanaan vaksinasi Covid 19, serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, akan dapat mengakselerasi pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat ke depan.

Pertumbuhan saat ini, lanjutnya, masih ditopang oleh sektor konsumsi yang sangat tergantung dari mobilitas masyarakat. 

"Untuk itu, perlu di buka ruang sumber pertumbuhan ekonomi baru yang lebih sustain selain sektor konsumsi, yang menyerap tenaga kerja dan beriorientasi ekspor agar ekonomi dapat tumbuh lebih stabil dan lebih  berkesinambungan," kata Wimboh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper