Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI (BBRI) Masih Optimistis Kredit Tumbuh Kisaran 7 Persen Akhir Tahun

Hingga akhir Juni 2021, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian senilai Rp929,40 triliun.
Gedung BRI/bri.co.id
Gedung BRI/bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) masih optimistis kredit mampu tumbuh di kisaran 7 persen sampai akhir tahun ini.

Adapun, kredit perseroan tumbuh positif dan di atas rata rata industri perbankan nasional. Hingga akhir Juni 2021, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian senilai Rp929,40 triliun, tumbuh positif dibandingkan dengan penyaluran kredit BRI pada akhir kuartal II/2020 yang senilai Rp922,97 triliun.

Kredit mikro BRI tercatat sebesar Rp366,56 triliun atau tumbuh 17 persen secara tahunan. Bahkan mampu mendongkrak komposisi kredit mikro mencapai 39,44 persen dari total penyaluran kredit BRI.

Pencapaian ini membuat proporsi kredit UMKM BRI merangkak naik menjadi 80,62 persen dibandingkan dengan 78,58 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Selain kredit mikro, kredit konsumer BRI juga tercatat tumbuh positif sebesar 3,54 persen menjadi sebesar Rp145,94 triliun pada akhir kuartal II/2021.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K. menyampaikan perseroan masih mempertahankan rencana bisnis 2021 untuk tumbuh positif 6 hingga 7 persen sampai akhir tahun ini.

"Nah, ini tetap mungkin memang nanti akan ada beberapa penyesuaian," sebutnya dalam paparan kinerja BRI, Jumat (26/8/2021).

Viviana menuturkan pembentukan pencadangan perseroan pun sudah dalam posisi yang sangat kuat, sehingga memaberi ruang perseroan untuk mampu melakukan ekspansi secara berkualitas.

"Memang akan ada kenaikan cadangan pada akhir tahun, tetapi overall tidak banyak yang berubah karena kami masih meyakini terdapat room untuk pertumbuhan sampai akhir tahun," katanya.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso menambahkan penerapan PPKM pada kuartal ketiga masih tetap dibutuhkan terutama untuk mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Kemudian ada program vaksinasi, sehingga perseroan masih mengharapkan nanti segera terbentuk herd imunity. "Maka kalau itu terbentuk sesungguhnya orang akan merasa nyaman beraktivitas dan kita sudah bisa berdampingan dengan Covid ini dengan cara-cara yang sehat, dan kemudian dibuatlah guidance pertumbuhan yang lebih kuat," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper