Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Digital BCA (blu) mencatatkan laba bersih Rp22,55 miliar pada kuartal I/2024, naik signifikan 2.663% dari periode sebelumnya Rp816 juta pada kuartal I/2023
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (2/5/2024), laba bersih anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 82,19% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp209,67 miliar dari sebelumnya Rp115,08 miliar.
Blu juga mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang melesat 178,13% menjadi Rp9,22 miliar dari sebelumnya Rp3,32 miliar.
Selanjutnya, BCA Digital juga membukukan kenaikan pendapatan lainnya sebesar 379,73% menjadi Rp3,98 miliar pada kuartal I/2024 dari sebelumnya Rp829 juta
Pada rasio profitabilitas, kuartal I/2024 BCA Digital mencatatkan perbaikan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) menjadi 2,27% dari 0,08%.
Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) BCA digital berada di level 0,71% dari yang sebelumnya terparkir di 0,03% pada kuartal I/2023.
Baca Juga
Adapun, rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat naik 147 basis poin (bps) menjadi 5,97% pada kuartal I/2024 dari sebelumnya 4,5% pada kuartal I/2023.
Kemudian, dari segi intermediasi, blu by BCA Digital telah menyalurkan total kredit sebesar Rp4,52 triliun kuartal I/2024, tumbuh 37,74% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,28 triliun. Alhasil, aset bank ikut terkerek naik 23,14% menjadi Rp14,34 triliun dari Rp11,64 triliun
Seiring dengan pertumbuhan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BCA Digital berada di level 1,81% dari 0,27%. NPL net juga menjadi 0,37% dibanding sebelumnya 0,13%
Terakhir, dari sisi pendanaan, BCA Digital telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp10,03 triliun, naik 34,3% yoy, dibanding periode sebelumnya Rp7,47 triliun.
Adapun, dana murah atau current account savings account (CASA) mengalami kenaikan 69,24% menjadi Rp3,92 triliun dari sebelumnya Rp2,32 triliun