Bisnis.com, JAKARTA— Holding Ultra Mikro yang beranggotakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menyalurkan kredit senilai Rp617,9 triliun pada kuartal I/2024. Perinciannya adalah BRI senilai Rp500,7 triliun, Pegadaian Rp71,6 triliun, serta Rp49,8 triliun PNM.
“Sampai dengan hari ini dari pembiayaan total kredit yang telah kami salurkan bertiga di kuartal I/2024 adalah Rp617,9 triliun,” kata Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam konferensi pers di Media Center BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2024).
Supari mengatakan bahwa itu hampir 48% dari total pembiayaan yang dilakukan BRI. Dengan jumlah nasabah yang telah menerima pembiayaan sebanyak 37 juta nasabah.
Perseroan meyakini seiring dengan pertumbuhan ekonomi serta program-program yang selama dilakukan untuk meningkatkan daya beli akan memunculkan pelaku usaha mikro dan ultra mikro baru.
Dia menyebut pihaknya juga melakukan efisiensi dengan sharing resources (sumber daya), sinergi infrastruktur, serta saling berbagi kompetisi.
“Kami punya kompetisi IT, PNM punya kompetisi pemberdayaan. Kami saling berkolaborasi, sehingga kami mendapatkan efisiensi yang luar biasa,” katanya.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyebut kenaikan kredit yang disalurkan perseroan pada triwulan pertama lantaran bertambahnya jumlah nasabah, selain itu juga karena peningkatan plafon nasabah. Pihaknya menyebut banyak nasabah ultra mikro yang bahkan telah naik kelas ke pembiayaan mikro.
“Untuk yang nasabah baru kami masih ada 2 jutaan ya, ini potensi naik [besar], naik kelas ke BRI. Per kuartal kemarin selama holding ini terbentuk sampai 1,37 juta nasabah ultra mikro yang naik kelas ke mikronya BRI,” kata Arief.
Menurutnya outstanding meningkat karena penambahan penyaluran dan peningkatan plafon pembiayaan si nasabah existingnya. Pada kuartal I/2023, jumlah kredit PNM di bawah Holding Ultra Mikro mencapai Rp 45,8 triliun.