Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Beberkan Dampak Positif dari Penerbitan Rupiah Digital

Rupiah digital juga akan memberikan efisiensi dari sisi ritel karena biaya transaksi yang rendah. Transaksi pun akan menjadi sangat cepat dengan dibantu oleh BI Fast dan QRIS.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tengah berencana menerbitkan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau yang disebut dengan Rupiah Digital.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa implementasi Rupiah Digital akan memberikan banyak dampak positif bagi perekonomian, khususnya pada sistem pembayaran.

Perry menjelaskan implementasi Rupiah digital dapat meningkatkan efisiensi ekonomi karena peredarannya melalui platform teknologi digital blockchain dan distributed ledger technology (DLT).

“Digital Rupiah akan kita edarkan melalui platform teknologi digital blockchain dan DLT sehingga efisien dalam distribusi Digital Rupiah,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/8/2021).

Kemudian, Perry mengatakan implementasi Rupiah Digital juga akan menekan biaya transaksi di perbankan.

“Transaksi bank di pasar uang akan efisien dan nol biaya transaksi karena perbankan tersambung dalam sistem digital currency dalam konteks wholesale Digital Rupiah,” jelasnya.

Di samping itu, imbuh Perry, Rupiah digital juga akan memberikan efisiensi dari sisi ritel karena biaya transaksi yang rendah. Transaksi pun akan menjadi sangat cepat dengan dibantu oleh BI Fast dan QRIS.

“Banyak manfaat CBDC, cost of transaction, kecepatan transaksi, perputaran uang dalam ekonomi, dan semuanya adalah [meningkatkan] efisiensi, produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, disamping lebih inklusif bagi ekonomi keuangan,’ tuturnya.

Namun demikian, tidak berarti Rupiah Digital tidak berisiko. Perry menyampaikan bahwa BI akan terus mempertimbangkan pengembangan CBDC dari sisi manajemen risiko, termasuk juga cyber security.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper