Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rilis 23 Miliar Saham Baru, Bank Banten (BEKS) Kejar Target Bisa Raih Laba

Bank Banten (BEKS) menyampaikan bukan tidak mungkin target ini tercapai pada 2021, jika target-target yang ditetapkan internal dapat tercapai.
PT Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS)./Dok. Bank Banten
PT Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS)./Dok. Bank Banten

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) menyatakan tambahan modal melalui PUT VII akan digunakan untuk mendorong kinerja dan percetakan laba perseroan.

Pemegang saham utama perseroan yakni PT Banten Global Development tidak akan melaksanakan haknya sesuai porsi kepemilikan dalam PUT VII ini.

Kendati demikian, perseroan menargetkan dapat mengantongi pernyataan efektif pendaftaran HMETD dari OJK pada 30 September 2021. HMETD dijadwalkan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 14 Oktober 2021.

HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar Bursa Efek mulai tangggal 14 Oktober 2021 sampai dengan 21 Oktober 2021.

Perolehan dana hasil PUT VII setelah dikurangi biaya terkait akan digunakan untuk ekspansi bisnis perseroan, khususnya untuk penyaluran kredit sekitar 65 persen serta penguatan struktur keuangan perseroan sekitar 35 persen.

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin menuturkan tambahan modal melalui PUT VII akan digunakan untuk mendorong kinerja perseroan.

“Modal ini nantinya akan menjadi bahan bakar bagi mesin perusahaan untuk ekspansi usaha, sekaligus memberikan pelayanan lebih luas lagi kepada Nasabah. Dana yang diraih perusahaan akan difokuskan untuk pengembangan teknologi, sekaligus menjadi modal bagi perseroan dalam menyalurkan kredit,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (24/8/2021).

Dia melanjutkan perseroan saat ini sedang ‘kejar target’ untuk bisa laba. Bukan tidak mungkin target ini tercapai pada 2021, jika target-target yang ditetapkan internal dapat tercapai.

"Bank Banten yakin bisa melakukan strategic turnaround, sehingga, BEKS dapat memberikan nilai tambah bagi para stakeholder, termasuk memberikan tambahan PAD bagi Provinsi Banten,” tutur Agus.

Bank Banten terus berupaya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi digital dilakukan oleh perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Adapun, berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, pada akhir Juni 2021, BEKS membukukan rugi tahun berjalan setelah pajak bersih senilai Rp101,67 miliar. Nilai ini naik 1,69 persen secara year on year dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara, sepanjang Maret-Agustus 2021 pendapatan Bank Banten meningkat signifikan. Dalam siaran pers yang dikutip Senin (16/8/2021), Bank Banten mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 262 persen per 10 Agustus 2021 jika dibandingkan dengan Maret 2021.

Kenaikan ini ditopang terutama dari pendapatan bunga dan fee based income. Pencapaian tersebut dilaporkan Direksi Bank Banten kepada Komisi 3 DPRD Provinsi Banten pada pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper