Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok Bank Bisnis (BBSI) RUPSLB, Minta Restu Penambahan Modal

Direksi perseroan berencana melaksanakan PMHMETD sebanyak-banyaknya sebesar 434.782.609 saham atau 14,37 persen persen dari modal disetor perseroan, dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Aktivitas di salah satu kantor cabang Bank Bisnis Internasional/bankbisnis.id
Aktivitas di salah satu kantor cabang Bank Bisnis Internasional/bankbisnis.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bisnis Internasional Tbk. akan meminta restu pemegang saham atas rencana rights issue, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar besok, Jumat (27/8/2021).

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dikutip Kamis (26/8/2021), rapat akan diselenggarakan pada pukul 10.00 WIB di Bandung. Ada tiga agenda yang dibahas dalam rapat tersebut.

Pertama, persetujuan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD). Direksi perseroan berencana melakukan PMHMETD (PUT II) dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 434.782.609 saham atau 14,37 persen persen dari modal disetor perseroan, dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Sebelumnya, emiten bersandi saham BBSI itu telah menyampaikan rencana tersebut kepada Bursa pada Juli kemarin. Perseroan merencanakan pelaksanaan rights issue dapat dilakukan pada akhir semester II tahun ini. Adapun seluruh dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.

Agenda rapat berikutnya yakni persetujuan perubahan anggaran dasar sehubungan rencana rights issue. Terakhir, rapat membahas pemberian kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan PUT II.

Sebagai informasi, saat ini kepemilikan saham Bank Bisnis terdiri dari Sundjono Suriadi sebesar 25%, PT Sun Land Investama sebesar 19,76%, dan PT Sun Antarnusa Investment sebesar 14,94%, yang juga merupakan pengendali. Selanjutnya, PT Finaccel Teknologi Indonesia menggenggam 24% dan masyarakat 16,30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper