Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Bank Bumi Artha Tbk. anjlok hingga sempat menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I, Jumat (3/9/2021).
Berdasarkan data RTI, Bank Bumi Artha terkoreksi 6,32 persen atau turun 90 poin ke level Rp1.330 pada pukul 10.30 WIB. Sahamnya bergerak ke level Rp1.340 pada pukul 11.10 WIB, ata terkoreksi 5,96 persen dari harga penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan hari ini, emiten perbankan tersebut dibuka pada level Rp1.460. Sebelumnya, BNBA diterpa kabar bahwa Sea Group bernego dengan perseroan.
Menjawab kabar tersebut, manajemen memberikan penjelasannya dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia pada 30 Agustus 2021. Pada hari berikutnya, saham BNBA koreksi beruntun. Pada perdagangan Selasa (31/8/2021), sahamnya berakhir di level Rp1.505 atau turun 1,31 persen.
Berikutnya pada perdagangan Rabu (1/9/2021), sahamnya terkoreksi 1,33 persen ke level Rp1.485. Kemudian lanjut koreksi pada perdagangan Kamis (2/8/2021) ke level Rp1.425 atau turun 4,04 persen. Dalam sepekan terakhir, saham BNBA terkoreksi 9,80 persen atau 145 poin.
"Perseroan sampai saat ini baru mengetahui berita dimaksud dari media massa/surat kabar," demikian penjelasan manajemen melalui surat yang ditandatangani oleh Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono S. dan Direktur Bank Bumi Arta Hendrik Atmaja.
Selain itu, BNBA juga menyatakan sedang berusaha terus untuk finalisasi rencana konsolidasi. Dalam beberapa saat lagi, hal tersebut akan diumumkan secara resmi.
Sampai saat ini, lanjut perseroan, rencana konsolidasi belum bisa diinformasikan karena masih dalam proses dan belum final. Yang jelas, manajemen akan menempuh atau memilih keputusan yang betul-betul untuk kepentingan bersama, yaitu kepentingan pemegang saham dan seluruh stakeholder dari Bank Bumi Arta.
"Diharapkan setelah proses final konsolidasi tersebut, Bank Bumi Arta akan bisa lebih maju lagi dan dapat terus berkiprah di dunia perbankan Indonesia," jelas manajemen BNBA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
