Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan menggunakan materai elektronik di lingkungan BNI Group guna mendukung transaksi keuangan digital di Indonesia.
Selain BNI, uji coba akan dilakukan pada dokumen elektronik yang diterbitkan oleh empat BUMN. Mereka adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Tabungan Negara Tbk., dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Tiap perusahaan tersebut bisa mengakses materai elektronik untuk dibubuhkan ke dokumen elektronik yang mereka terbitkan melalui portal e-meterai yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
“Pengenaan materai elektronik atas dokumen elektronik menjadi salah satu wujud nyata transformasi digital yang juga sedang dilakukan oleh BNI,” ungkap Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/10/2021).
Iqbal mengatakan BNI berkomitmen menggunakan materai elektronik di lingkungan BNI Group untuk mendukung transaksi keuangan digital di Indonesia.
Ke depannya, e-meterai akan diterapkan di berbagai transaksi elektronik masyarakat yang masuk dalam kategori transaksi yang dikenakan bea meterai.
Baca Juga
Penerapan e-meterai ini bertujuan memberikan kepastian hukum atas dokumen elektronik, serta mengoptimalkan penerimaan negara dengan tarif bea meterai yang berlaku saat ini.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI dan Peruri resmi meluncurkan Materai Elektronik yang merupakan salah satu kegiatan dalam rangka implementasi dari Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2020 beserta aturan pelaksanaannya kepada masyarakat luas.
Penyelenggaraan acara tersebut dilakukan secara hybrid di Gedung CBB Direktorat Jenderal Pajak dan secara virtual dengan protokol kesehatan atau prokes yang ketat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa transaksi di era digital harus disiapkan secara infrastruktur maupun instrumennya, baik dari sisi teknikal hingga aplikasi untuk mewujudkan penggunaan materai elektronik atau e-materai.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga menyampaikan Indonesia harus masuk ke ekosistem digital agar bisa bersaing dengan negara lain. Seluruh elemen pemerintah baik itu Kementerian maupun Lembaga dan BUMN harus saling mendukung dan berkolaborasi untuk mewujudkan transformasi digital.