Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JULO Tambah Inovasi Fitur Kredit Digital

Julo mulai membangun nilai tambah dari sekadar pinjaman online, yaitu lewat menghadirkan inovasi fitur kredit digital yang mencakup kelengkapan transaksi tunai dan nontunai.
Saat ini, Julo telah melayani lebih dari 350.000 nasabah di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai ke Papua. /julo
Saat ini, Julo telah melayani lebih dari 350.000 nasabah di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai ke Papua. /julo

Bisnis.com, JAKARTA - JULO, platform kredit digital berlisensi fintech peer-to-peer (P2P) lending berizin OJK besutan PT JULO Teknologi Finansial, berupaya terus menghadirkan nilai tambah untuk turut berperan mendongkrak inklusi keuangan Indonesia.

CEO & Co-founder JULO, Adrianus Hitijahubessy menjelaskan bahwa salah satu langkah mulai membangun nilai tambah dari sekadar pinjaman online, yaitu lewat menghadirkan inovasi fitur kredit digital yang mencakup kelengkapan transaksi tunai dan nontunai.

Sekadar informasi, platform JULO juga mampu mengakomodasi layanan tarik dana, kirim dana, beli pulsa & data, bayar tagihan listrik PLN, bayar e-commerce, top-up e-wallet, bayar kartu prabayar sampai bayar tagihan BPJS.

Sementara dari sisi skema penyaluran pinjaman, JULO beroperasi layaknya kartu kredit konvensional, di mana pembayaran kredit digital JULO dapat dilakukan sebulan sekali atau dalam bentuk cicilan, sehingga memudahkan transaksi dalam satu aplikasi.

"Inovasi fitur lengkap kredit digital diluncurkan sebagai komitmen JULO Kredit Digital dalam mendukung inklusi keuangan bangsa Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (29/10/2021).

Menurutnya, sejalan dengan periode Bulan Inklusi Keuangan yang masih berlangsung, target inklusi keuangan dari OJK sebesar 90 persen pada 2024 memerlukan adanya sinergi dari regulator dan berbagai institusi keuangan. JULO sendiri menyatakan untuk turut ambil bagian dengan menyediakan layanan kredit digital yang memudahkan para pengguna.

Head of Marketing JULO, Mikhal Anindita menuturkan inovasi fitur kredit digital terbaru ini disesuaikan dengan kebutuhan nasabah akan layanan digital yang serba praktis di masa sekarang.

"Cukup dengan aplikasi dalam genggaman, pengguna dapat melakukan berbagai transaksi kredit digital dengan cara yang praktis. Pembayaran juga bisa dilakukan dengan sistem bayar-nanti atau cicilan sehingga memberikan kemudahan nasabah dalam bertransaksi," jelasnya.

Selain fitur tarik tunai, fitur isi ulang dompet digital (e-wallet) menjadi salah satu fitur favorit dari nasabah JULO kredit digital didorong meningkatnya preferensi masyarakat Indonesia terhadap transaksi via dompet digital.

"Untuk top-up e-wallet, pengguna cukup memilih e-wallet yang akan diisi, masukkan nomor telepon, nominal dan tenor. E-wallet bisa langsung digunakan dengan cepat dan praktis, sedangkan pembayaran dapat dilakukan dengan tempo di tanggal gajian," tambah Mikhal.

Pengguna JULO dapat menggunakan limit maksimum Rp15 juta dengan suku bunga terjangkau mulai dari 0,1 persen per hari untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, yang notabene selaras dengan kesepakatan terbaru dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengenai pemangkasan tingkat bunga fintech maksimum 0,4 persen per hari.

Pemberian akses kredit yang bersahabat untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan visi JULO sebagai fintech karya putra bangsa di Indonesia. Ditambah lagi, transformasi JULO menjadi kredit digital memfasilitasi nasabah untuk dapat menggunakan sisa limit tanpa harus menunggu pelunasan, sehingga memberikan fleksibilitas bagi nasabah dalam mengatur kredit yang diperoleh.

Sekadar informasi, selama 5 tahun berdiri JULO telah menyalurkan fasilitas kredit sebesar lebih dari Rp2 triliun dengan 70 persen penggunaan diperuntukkan untuk peningkatan kualitas hidup seperti modal usaha, biaya kesehatan, renovasi rumah, dan pendidikan.

Selain telah diunduh lebih dari 5 juta pengguna, jumlah pengguna JULO juga tercatat naik 3 kali lipat dari tahun 2020, diharapkan menjadi indikator bahwa inklusi keuangan Indonesia dapat berjalan secara menyeluruh, dan pada akhirnya dapat mendorong perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper