Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Baca Grafik Saham, Investor Pemula Wajib Tahu!

Berikut cara baca grafik saham atau candlestick. Investor pemula wajib tahu analisis teknikal.
Ilustrasi investor sedang membaca grafik saham atau candlestick/Freepik
Ilustrasi investor sedang membaca grafik saham atau candlestick/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Terjun menjadi seorang investor saham bukan hal sederhana. Banyak hal yang wajib Anda pelajari tentang pengetahuan, salah satunya grafik saham atau candlestick.

Dalam berinvestasi, ada dua jenis analisis, yaitu fundamental dan teknikal. Melakukan analisis melalui grafik harga saham termasuk dalam analisis teknikal. Grafik dapat terdiri dari line, bar, dan candlestick chart.

Candlestick merupakan salah satu jenis grafik harga saham yang digunakan dalam analisis teknikal yang menunjukkan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan dari suatu saham pada periode waktu tertentu.

Sebagai informasi, candlestick dahulu merupakan alat yang digunakan oleh para trader komoditas beras di Jepang untuk mencatat harga pasar dari waktu ke waktu dan mempergunakan data tersebut untuk memprediksi pergerakan-pergerakan harga di masa depan.

Metode ini dikembangkan oleh seorang trader komoditas beras pada abad ke-18 di Jepang yaitu Munehisa Honma, dan selanjutnya metode ini dipopulerkan di dunia barat oleh Steven Nison melalui bukunya yang berjudul “Japanese Candlestick Charting Techniques”.

Candlestick yang saat ini digunakan sebagai analisis teknikal di pasar saham memiliki dua komponen utama. Berikut cara membaca grafik saham atau candlestick untuk investor pemula dikutip dari dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (8/11/2021).

Pertama, tubuh candle (body), bagian dari candlestick yang menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan pada titik waktu tertentu. Harga ditunjukkan dari bentuk persegi empat berwarna merah atau hijau; atau hitam atau putih.

Kedua, Ekor Candle (Shadow/Wick) : bagian yang menunjukkan harga tertinggi dan harga terendah saham pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari garis lurus yang membentang di atas dan di bawah tubuh candlestick dan berwarna sama seperti bentuk lilin (candle).

Cara Baca Grafik Saham, Investor Pemula Wajib Tahu!

Selain komponen utama dalam candlestick, terdapat dua warna yang digunakan dalam candlestick yaitu merah dan hijau. Merah berarti terjadi penurunan harga saham (bearish). Hal itu berarti harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan.

Sementara itu, hijau berarti terjadi peningkatan harga saham (bullish) yang berarti harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan.

Pada beberaoa kasus, jika candlestick yang ditampilkan tidak berwarna, maka warna hitam digunakan untuk mengindikasikan situasi bearish, sedangkan warna putih digunakan untuk mengindikasikan situasi bullish.

Tak hanya warna yang menentukan, panjang pendek tubuh dan ekor dari candlestick ikut ambil bagian.

Secara umum semakin panjang sebuah tubuh candle, maka semakin intens tekanan pembelian dan penjualan saham. Sebaliknya, semakin pendek sebuah tubuh candle, maka hal tersebut mengindikasikan pergerakan harga yang minim dan merepresentasikan konsolidasi harga saham.

Pendeknya ekor candlestick mengindikasikan bahwa kebanyakan dari aktivitas trading saham yang terjadi berada dekat harga pembukaan dan harga penutupan. Dalam kata lain, fluktuasi harga saham tersebut tidak berada jauh melampaui harga pembukaan dan penutupannya.

Sebaliknya, candlestick dengan ekor panjang mengindikasikan bahwa beberapa aktivitas/transaksi trading jauh melampaui harga pembukaan dan penutupan pada suatu titik waktu tertentu.

Lantas, bagaimana jika Anda menemukan candlestick yang memiliki ekor atas panjang dan ekor bawah pendek atau sebaliknya?

Candlestick yang memiliki ekor atas yang panjang dan ekor bawah yang pendek mengindikasikan bahwa pembeli mendominasi trading session dengan melakukan bidding harga yang tinggi, sedangkan penjual berusaha menekan harga lebih rendah dari harga tersebut.

Sebaliknya, candlestick dengan ekor atas yang pendek dan ekor bawah yang panjang menunjukkan bahwa penjual mendominasi trading session dan menekan harga untuk turun. Namun, pembeli tetap memberikan tekanan dengan melakukan bidding harga yang tinggi pada trading session tersebut.

Tak hanya itu, candlestick juga bisa hanya berbentuk garis lurus. Kondisi tersebut disebut dengan "doji". Doji merupakan tipe candlestick yang berarti harga pembukaan dan harga penutupan berada pada tingkat yang sama.

Lawan dari doji, yaitu marubozu. Marubozu adalah tipe candlestick yang tidak memiliki ekor. Hal ini berarti harga tertinggi dan harga terendah dari harga saham pada periode waktu tertentu digambarkan oleh harga pembukaan dan harga penutupan dari saham tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper