Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah akses dan kualitas layanan transaksi di segmen wholesale banking, institusi dan korporasi yang menjadi core business perseroan. Sejumlah terobosan pun dilakukan bank plat merah tersebut, salah satunya adalah menawarkan layanan pengelolaan likuiditas cash perusahaan melalui fitur Mandiri Smart Account (MSA) yang bisa diakses di Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, fokus Bank Mandiri pada bisnis wholesale adalah memaksimalkan eksploitasi potensi value chain pada ekosistem nasabah korporasi.
Fokus kepada penambahan akses layanan dan solusi untuk ekosistem supply chain nasabah korporasi ditujukan untuk mengakselerasi transformasi wholesale digital melalui pengembangan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking sehingga clients, nasabah, mitra usaha maupun debitur terhubung seamlessly dengan Bank Mandiri dan ekosistem supply chain di dalamnya.
"Inovasi digital solution dan layanan transaction banking merupakan wujud nyata komitmen Bank Mandiri dalam mendukung percepatan dan pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi melalui kemudahan dan keleluasaan akses melakukan transaksi keuangan bagi seluruh pelaku bisnis nasional salah satunya dengan menghadirkan layanan Mandiri Smart Account yang dapat diakses di Kopra by Mandiri," kata Panji di Jakarta, baru-baru ini.
Bank Mandiri memahami, untuk mendukung bisnis dan operasional sehari-harinya, perusahaan mungkin memiliki ratusan bahkan ribuan rekening bank. Aktivitas bisnis perusahaan yang beragam seperti pembukaan kantor cabang maupun ekspansi menambah unit usaha baru, proses jual beli dengan mitra usaha, pembiayaan logistik dan lain sebagainya, menyebabkan perusahaan menyiapkan rekening khusus untuk aktivitas bisnis tersebut.
Seiring peningkatan aktivitas bisnis, jumlah rekening yang dimiliki perusahaan pun terus bertambah. Sayangnya mengelola banyak rekening menyebabkan munculnya kendala bagi perusahaan; yaitu membutuhkan proses lebih lama untuk mengatahui dana yang tersebar dan mengetahui posisi likuiditas keuangan perusahaan dengan akurat.
Rekening dana yang tersebar membuat penempatan dana menjadi tidak efisien, sehingga dapat mengakibatkan idle fund dan penempatan investasi tidak maksimal. Adapun transaksi di berbagai rekening dengan keterangan yang berbeda-beda juga menyebabkan proses identifiksi dan rekonsiliasi menyita banyak waktu, sehingga operasioal menjadi tidak efisien dan berpotensi menimbulkan biaya overhead tinggi (waktu terbuang, tambahan biaya tenaga kerja serta biaya rekening).
Terkait pain points tersebut, Bank Mandiri menawarkan cara 'smart' mengelola likuiditas perusahaan melalui Mandiri Smart Account. Adapun Mandiri Smart Account sendiri adalah layanan cash management Bank Mandiri yang menggunakan rekening virtual, dengan nomor rekening yang unik sebagai pengganti rekening fisik di perusahaan. Dengan memanfaatkan fungsi dan mekanisme Smart Account maka dana perusahaan akan tersentralisasi pada satu atau beberapa rekening utama.
Sentralisasi dana tersebut memudahkan perusahaan mengetahui posisi likuiditas dan memaksimalkan penempatan investasi. Hal itu karena setiap rekening Smart Account akan memiliki limit atau saldo rekening virtual sesuai dengan kebutuhan finansial perusahaan dan nominal transaksi tidak bisa melebihi limit atau saldo rekening virtual tersebut sehingga perusahaan dapat mengatur limit atau saldo rekening virtual setiap Smart Account sesuai dengan kebutuhan finansial perusahaan.
Perusahaan juga dapat mengidentifikasi rekening Smart Account mana saja yang melakukan transaksi atau menerima dana dari keterangan transaksi, yang memuat nomor unik rekening Smart Account. Karena transaksi teridentifikasi maka rekonsiliasi rekening dapat dilakukan dengan mudah dan posisi likuiditas perusahaan dapat diketahui dengan cepat.
Pemegang rekening Smart Account atau Smart Account holder akan memperoleh kartu debit dari perusahaan sebagai media account holder untuk melakukan transaksi di mesin ATM atau EDC Bank Mandiri atau bank lain. Seperti halnya kartu debit pada nomor rekening biasa, maka kartu debit Smart Account ini dapat digunakan untuk tarik dan setor tunai, mentransfer dana, pembayaran kartu kredit dan top up e-Money.
Selain itu Mandiri Smart Account dapat ditransaksikan juga melalui internet banking atau digunakan saat datang langsung ke Kantor Cabang Bank Mandiri. Pengelolaan Smart Account oleh Smart Account holder dapat dilakukan sendiri oleh holder kapanpun dan dimanapun mulai dari pembukaan Account Holder, penerbitan Smart Account, pengaturan limit, penerbitan dan pengelolaan kartu debit Smart Account, serta penarikan laporan dana untuk proses monitor.
Nasabah Bank Mandiri dapat mengoptimalkan monitoring Smart Account melalui Kopra by Mandiri yang menampilkan informasi berdasarkan jenis transaksi yang digunakan seperti Smart Account Debit, Smart Account Credit dan Smart Account Transactional.
Dengan fitur-fitur tersebut, nasabah Mandiri Smart Account akan banyak mendapat benefit, yaitu simplifikasi pengelolaan keuangan dengan sentralisasi rekening untuk mengoptimalkan likuiditas dana perusahaan.
Sentralisasi rekening induk (giro) perusahan yang meningkatkan optimalisasi likuiditas perusahaan akan mendorong peningkatan profit perusahaan. Dengan pemusatan dana, kontrol budgeting dan visibilitas posisi likuiditas akan lebih baik sehingga meminimalisir potensi idle fund dan fraud.
Mandiri Smart Account berfungsi meningkatkan efisiensi, yaitu efisiensi pengelolaan kas melalui otomasi proses akuntansi dan rekonsiliasi serta efisiensi cost melalui perampingan kepemilikan rekening giro atau tabungan karena perusahaan tidak perlu mengelola banyak rekening.
Dengan terintegrasinya Mandiri Smart Account di Kopra by Mandiri, nasabah korporasi semakin mudah dalam mengelola likuiditas perusahaan. Menurut Panji, Kopra by Mandiri memang dirancang sebagai Wholesale Digital Super Platform yang memberikan layanan komprehensif secara end-to-end sebagai pusat aktivitas informasi dan transaksi finansial bagi para pelaku bisnis.
"Salah satu strategi kami dalam mengembangkan bisnis adalah dengan pendekatan customer-focus, yaitu diawali dengan voice of customers, kami jadikan sebagai dasar untuk mendesain layanan dan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, termasuk korporasi yang memiliki struktur organisasi yang kompleks, luas, cross-border dan agile," tutup Panji. (*)