Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga (BNGA) Optimistis Penyaluran Kredit 2022 Sentuh 5 Persen

CIMB Niaga memprediksi penyaluran kredit perseroan bakal menyentuh angka 5 persen pada tahun depan.
Kantor Cabang CIMB Niaga.
Kantor Cabang CIMB Niaga.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) meyakini bahwa penyaluran kredit perseroan pada tahun depan akan lebih baik seiring pulihnya perekonomian dalam negeri.

Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga, Lee Kai Kwong memproyeksikan bahwa kredit perseroan bakal menyentuh angka 5 persen pada tahun depan, meski pertumbuhan itu dinilai tak terlalu agresif.

“Untuk tahun 2022 kami yakin kredit akan bertumbuh dibandingkan tahun ini, meskipun pertumbuhannya tidak terlalu agresif. Kami perkirakan kredit mungkin tumbuh sekitar 5 persen hingga 5,5 persen,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (24/11/2021).

Dia menuturkan bahwa perseroan akan melakukan efisiensi biaya operasional dengan pertumbuhan di angka 3 persen, sementara pendapatan operasional diperkirakan dapat tumbuh di kisaran angka 6 persen sampai dengan 8 persen.

Pada kuartal III/2021, CIMB Niaga membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp3,2 triliun. Jumlah ini naik 69 persen secara tahunan (yoy) dan menghasilkan laba per saham Rp126,38.

Lee menyatakan perolehan laba bersih itu mampu menghasilkan kinerja yang berada di atas level sebelum pandemi Covid-19. Hal itu didukung oleh pendapatan operasional dan pengendalian biaya, yang dikelola dengan baik.

“Sehingga, kami dapat mempertahankan double-digit ROE sebesar 10,8 persen. Pada aspek neraca keuangan, kami berhasil meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 7,6 persen yoy dengan rasio CASA sebesar 61,7 persen,” kata Lee.

Per 30 September 2021, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat sebesar 22,6 persen dan 76,7 persen.

Dengan total aset mencapai Rp295,4 triliun per 30 September 2021, perseroan mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.

Adapun, total penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp228,0 triliun. Giro dan tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 8,5 persen yoy dan 11,7 persen yoy, sejalan dengan komitmen mengembangkan layanan digital dan meningkatkan pengalaman nasabah.

Sementara itu, perseroan membukukan penyaluran kredit sebesar Rp177,0 triliun. Capaian ini ditopang oleh bisnis konsumer yang naik 5,7 persen yoy. Kredit pemilikan rumah tumbuh 8,1 persen yoy, sedangkan kredit pemilikan mobil meningkat 13,4 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper