Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada minggu ketiga November 2021 mencapai Rp1,29 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 22–25 November 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,29 triliun,” tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono pada siaran resmi, Jumat (26/11/2021).
Dari jumlah tersebut, aliran modal asing yang keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,77 triliun, dan yang masuk ke pasar saham sebesar Rp480 miliar.
Secara tahun berjalan atau sepanjang 2021, aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp18,59 triliun (year to date/ytd).
Di sisi lain, BI turut mencatat pergerakan nilai tukar rupiah pada 22–26 November 2021. Rupiah tercatat sedikit melemah ke level (bid) Rp14.280 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/11/2021), dari posisi sebelumnya Rp14.265 per dolar AS pada Kamis (25/11/2021).
Selain itu, BI mencatat premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 79,88 bps per 26 November 2021. Posisi tersebut lebih tinggi dari level 76,96 bps per 19 November 2021. Hal itu berarti persepsi investor terhadap risiko investasi memburuk.
Baca Juga
Erwin mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19, dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” tuturnya.