Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Catat Aliran Modal Asing Rp2,32 Triliun Terbang dari Pasar Keuangan RI

Sepanjang 2021, aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp16,82 triliun (year-to-date/ytd).
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Jumat (1/3/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Jumat (1/3/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada minggu ketiga November 2021 mencapai Rp2,32 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 15-18 November 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp2,32 triliun," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono pada siaran resmi, Jumat (19/11/2021).

Dari jumlah tersebut, aliran modal asing yang keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp0,05 triliun dan yang keluar dari pasar saham sebesar Rp2,27 triliun.

Secara tahun berjalan atau sepanjang 2021, aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp16,82 triliun (year-to-date/ytd).

Di sisi lain, BI turut mencatat pergerakan nilai tukar rupiah 15-19 November 2021. Rupiah tercatat sedikit menguat pada level (bid) Rp14.200 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat, (19/11/2021), dari posisi sebelumnya yaitu Rp14.225 per dolar AS pada Kamis, (18/11/2021).

Selain itu, BI mencatat premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 77,59 bps per 18 November 2021. Posisi tersebut turun level dari 83,07 bps per 12 November 2021. Hal ini berarti persepsi investor terhadap risiko investasi membaik.

Erwin mengatakan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Ppemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper