Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank DBS Indonesia menerima penghargaan The Most Efficient Bank Kategori KBMI 2 dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2021.
Penyelenggaraan BIFA 2021 merupakan merupakan metamorphosis dari acara tahunan Bisnis Banking Award (BIBA) yang sebelumnya hanya memberikan penghargaan kepada bank yang paling efisien dan memiliki kinerja terbaik, dan Bisnis Indonesia Insurance Award (BIIA) untuk asuransi.
Dengan demikian, BIFA adalah integrasi dan perluasan cakupan penghargaannya sehingga mencakup bank, asuransi dan multifinance.
"Kondisi pandemi memberikan tantangan bagi sektor keuangan, DBS terus melakukan inovas idigital. Ini merupakan bentuk nyata transformasi kami, menghadirkan kemudahan bagi nasabah melalui layanan berbasis digital," ujar Direktur Keuangan DBS Indonesia, Minarti.
Secara umum, seleksi penjurian BIFA 2021 terdiri dari dua tahap yaitu seleksi kuantitatif, di mana para nominasi penerima award sektor perbankan, asuransi, dan multifinance yang lolos dari setiap kategori dari tahapan ini akan diajukan ke tahap kualitatif.
Seleksi kualitatif bertujuan untuk menentukan para penerima award berdasarkan pertimbangan para dewan juri.
Penilaian untuk sektor perbankan dibagi menjadi dua kriteria, yaitu The Best Performance Bank yang terdiri dari 4 award meliputi Bank KBMI 4, Bank KBMI 3, Bank KBMI 2 dan Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan kriteria The Most Efficient Bank yang juga terdiri dari 4 award meliputi Bank KBMI 4, Bank KBMI 3, Bank KBMI 2 dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Sebelum mengukur kinerja keuangan, seluruh perusahaan perbankan harus memenuhi kriteria screening awal guna mendapatkan bank yang berkinerja baik.
PT Bank DBS Indonesia menunjukkan performa memuaskan dalam hal efisiensi. Pada kuartal III/2021, rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berada di posisi 94,53 persen, sementara pada periode yang sama tahun 2020 mencapai 99,29 persen.
Di sisi lain, DBS Indonesia mampu mempertahankan margin bunga bersih di level 5 persen dalam setahun terakhir. Hal ini terlihat dari net interest margin (NIM) perseroan yang berada di level 5,17 persen pada kuartal III/2021.