Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Kamis (23/12/2021).
Rapat tersebut akan digelar di Kantor Bank QNB Indonesia, tepatnya di Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai. Pemegang saham yang berhak hadir adalah mereka yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan pada 30 November 2021.
Dalam rapat itu, perseroan mengusulkan perubahan pengurus, antara lain memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan pada pasal 18 ayat 13 dan pasal 15 ayat 9 tentang Para Anggota Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Selain itu, terkait dengan pasal 18 ayat 16 dan pasal 15 ayat 12 tentang Pengunduran Diri Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Pada awal Desember 2021, perseroan menginformasikan pengunduran diri Stephen Robert James Holden dari jabatannya sebagai Komisaris dan Suroto Moehadji sebagai Komisaris Independen perseroan.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/12/2021), direksi menyampaikan telah menerima surat pengunduran diri Stephen Robert James Holden dan Suroto Moehadji tertanggal 7 Desember 2021, yang berlaku efektif pada 23 Desember mendatang.
“Selanjutnya, sesuai anggaran dasar bank, pengunduran diri tersebut akan ditindaklanjuti sebagaimana peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku,” tulis surat yang ditandatangani Direktur Bank QNB Indonesia, Windiartono Tabingin.
Dikutip dari laman resmi perseroan, Stephen Robert James Holden diangkat menjadi Komisaris perseroan dan dinyatakan efektif oleh OJK pada 6 Desember 2017. Selain menjabat sebagai komisaris, dia juga diangkat menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank, dengan masa kerja berakhir pada 2021.
Adapun, Suroto Moehadji diangkat sebagai Komisaris Independen Bank, berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 24 Juni 2011. Selain sebagai Komisaris Independen, dia juga mendapat penugasan sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi di Bank dengan masa kerja efektif dari 2018 hingga 2021.