Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Kiprah IFG Life, 'Juru Selamat' Jiwasraya

Didirikan pada 22 Oktober 2020 dan mendapatkan izin operasional dari OJK pada 7 April 2021, IFG Life mendapat mandat untuk berperan dalam penyelamatan polis Jiwasraya
IFG Life/ifg-life.id
IFG Life/ifg-life.id

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life telah resmi menerima pengalihan polis hasil restrukturisasi dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan mulai menjalankan tugasnya untuk melanjutkan pemberian manfaat atas polis tersebut. Tak sekedar menerima tongkat estafet dari Jiwasraya, IFG Life juga bertekad untuk memberikan warna baru di industri asuransi jiwa.

Didirikan pada 22 Oktober 2020 dan mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 April 2021, IFG Life mendapat mandat untuk berperan dalam penyelamatan polis Jiwasraya, sekaligus menjadi pelengkap ekosistem layanan induk usahanya, Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group, di bidang asuransi jiwa dan kesehatan.

Mengawali kiprahnya di industri asuransi jiwa, IFG Life telah mengukuhkan bahwa perusahaan akan memiliki model bisnis yang berbeda dari kebanyakan pemain lainnya, yakni dengan mengutamakan fokus pada produk-produk asuransi jiwa dan kesehatan yang berorientasi proteksi ketimbang investasi dan berorientasi pada konsumen. Hal ini menjadi komitmen IFG Life untuk mengembalikan marwah bisnis asuransi sebagai bisnis proteksi.

"Kami akan fokus proteksi, bukan investasi. Kami sebagai perusahaan asuransi jiwa harus berani untuk bilang bahwa bisnis kami untuk proteksi bukan investasi," ujar Direktur Utama IFG Life, Harjanto Tanuwidjaja, belum lama ini.

Harjanto mengatakan, sejak mendapat izin operasional, IFG Life telah mulai aktif memasarkan produk asuransi dan mendapat respons yang cukup baik di pasar. Hanya dalam waktu 1,5 bulan, perusahaan mampu menjual sekitar 900 polis. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan branding perusahaan cukup berhasil dan masyarakat mulai menaruh kepercayaan kepada IFG Life.

Sebagai upaya mewujudkan perusahaan asuransi yang kuat, profitable, dan berkelanjutan, IFG Life juga akan menerapkan sejumlah standardisasi untuk menjalankan bisnis IFG Life. Pengelolaan bisnis IFG Life juga akan berorientasi pada pengembangan produk-produk dengan fitur manfaat yang realistis, sesuai dengan kebutuhan juga berkelanjutan dengan memberikan proteksi di setiap tahap-tahap kehidupan calon pemegang polis.

Adapun, dalam pengembangan bisnis ke depan, IFG Life siap mengeksplor potensi bisnis yang belum cukup digali oleh Jiwasraya.

Wakil Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG), Hexana Tri Sasongko mengatakan, selain memiliki potensi captive market nasabah korporasi yang besar, IFG Life juga akan menggali potensi bisnis di pasar ritel.

Dia menilai bahwa kompetisi di industri asuransi cukup tinggi karena banyak pemain asing yang masuk ke Indonesia mengincar bonus demografi di Indonesia, di mana pertumbuhan penduduk Indonesia akan didominasi oleh penduduk usia produktif dalam beberapa tahun ke depan. Hal inilah yang mendasari holding mendorong IFG Life untuk masuk ke pasar ritel.

"IFG Life ke depan mempunyai pilar lebih kokoh lagi, yaitu di pasar ritel. Di Jiwasraya, ritel belum mendapat perhatian yang cukup. Terbukti, meski usia Jiwasraya sudah 162 tahun, nasabah ritel kalau dilihat dari orangnya tidak lebih dari 100.000 orang. Artinya, selama ini tidak mendapat fokus, itu potensial new bisnis yang akan dikembangkan di IFG Life," tutur Hexana.

Selain itu, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) juga akan menjadi pilar bisnis lain dari IFG Life ke depan. Menurut Hexana, saat ini, masih banyak perusahaan yang mengelola manfaat pensiun dengan program manfaat pasti yang tak lagi relevan dengan perkembangan zaman karena pengelolaannya yang sulit. Untuk itulah, pengembangan bisnis dana pensiun IFG Life ke depan diarahkan ke konsep DPLK.

"Banyak sekali perusahaan yang mengelola manfaat pensiun dengan program manfaat pasti tidak bisa lagi mengejar return yang bisa di-backup liabilitas. Oleh karena itu, tren akan mengarah ke konsep DPLK dan itu akan jadi pilar lain IFG Life. Artinya, IFG Life punya masa depan," katanya.

Menanti Kiprah IFG Life, 'Juru Selamat' Jiwasraya

Direksi IFG Life meresmikan Customer Center di Gedung Graha Niaga, Jakarta, Rabu (24/11/2021)/Denis Riantiza M

Untuk beroperasi secara penuh, IFG Life telah menerima penguatan permodalan dari sumber internal IFG senilai Rp510 miliar dan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp20 triliun. Selain itu, juga diperoleh penambahan modal yang bersumber dari fundraising IFG senilai Rp6,7 triliun, yang dihimpun dari pinjaman sindikasi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Dana tersebut juga digunakan untuk menutupi equity gap yang timbul akibat perusahaan menerima pengalihan liabilitas dari Jiwasraya total sekitar Rp37 triliun.

Adapun, dalam melaksanakan tugasnya sebagai 'penerus' Jiwasraya, IFG Life telah menandatangani akta pengalihan polis tahap pertama dengan nilai liabilitas senilai Rp33,02 triliun pada 15 Desember 2021. Pengalihan polis kepada IFG Life tersebut mulai efektif dilakukan sejak 16 Desember 2021 dan pembayaran atas manfaat polis dilakukan IFG Life sesuai skema masing-masing produk.

Pengalihan polis dari Jiwasraya dengan disertai aset yang eligible untuk ditransfer, dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan efektif masuknya tambahan permodalan, proses pengalihan aset sebagai back up liabilitas, dan penyelesaian verifikasi polis.

IFG Life menargetkan pengalihan polis tahap kedua dapat rampung pada semester I/2022. Pengalihan polis tahap kedua dilakukan terhadap polis-polis yang masih memerlukan proses penyelesaian administrasi dan verifikasi dokumen terhadap polis restrukturisasi kategori negative confirmation.

Direktur Utama IFG Life, Harjanto Tanuwidjaja mengatakan, proses migrasi polis yang mencapai sekitar lebih dari 300.000 polis, tentunya memerlukan waktu karena harus dilakukan secara hati-hati sesuai peraturan yang berlaku, khususnya untuk menjaga kesehatan IFG Life.

"Kami telah mulai menerima polis dari Jiwasraya dan juga segera melakukan pembayaran, khususnya kepada pemegang polis produk Mantap C yang sudah menanti pembayaran. Kami sudah lakukan transfer sekitar 8.724. Alhamdulillah, semua baik dan lancar," ujar Harjanto dalam acara Seremonial Pengalihan Polis, Rabu (22/12/2021).

Sementara itu, Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia Jiwasraya, R. Mahelan Prabantarikso menyebut, total liabilitas polis hasil restrukturisasi yang ditransfer ke IFG Life mencapai sekitar Rp37-Rp38 triliun. Selain itu, Jiwasraya juga akan mengalihkan kurang lebih 90 persen dari total asetnya sekitar Rp12 triliun yang bersifat clean and clear atau berkualitas bagus kepada IFG Life.

"Total aset sekitar Rp12 triliun dan dialihkan kira-kira 90 persennya. Sisanya yang unclear dan unclean ditinggal Jiwasraya," kata Mahelan.

Dosen Program MM-Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) dan pengamat asuransi, Kapler A. Marpaung berharap agar ke depan IFG Life dan regulator dapat mengambil pelajaran dari kasus Jiwasraya. IFG Life sebagai penerus polis-polis restrukturisasi Jiwasraya harus patuh terhadap peraturan dan perundangan, serta menjalankan prinsip good corporate governance.

"Lebih dari itu, ini harus jadi pembelajaran bagi semua, termasuk OJK, agar ke depan dalam pengawasan dan pembinaan, IFG ini supaya tidak melupakan kegagalan dan kelemahan yang terjadi di Jiwasraya," tuturnya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper