Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Pekerjaan Besar Industri Asuransi agar Bisa Tumbuh dari Bos IFG dan AASI

Industri asuransi sebagai produk tersier sangat bergantung kepada daya beli masyarakat.
Kepala Eksekutif LPS 2015-2020 Fauzi Ichsan (dari kiri), Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno, Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto, Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Eduardus Tandelilin, dan Direktur Eksekutif AAUI 2011-2017 Julian Noor pada saat rapat dewan juri pertama ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2025 di Jakarta, Rabu (16/7/2025)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Kepala Eksekutif LPS 2015-2020 Fauzi Ichsan (dari kiri), Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno, Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto, Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Eduardus Tandelilin, dan Direktur Eksekutif AAUI 2011-2017 Julian Noor pada saat rapat dewan juri pertama ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2025 di Jakarta, Rabu (16/7/2025)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Peningkatan produk domestik bruto (PDB) alias gross domestic product (GDP) diyakini menjadi kunci pertumbuhan industri asuransi Tanah Air ke depan.

Komisaris Utama Indonesia Finance Group (IFG) Fauzi Ichsan menyebut PDB merupakan gambaran tingkat kesejahteraan masyarakat. “Kalau kenaikan GDP per kapita kita lambat, apalagi kalau misalnya kelas menengah Indonesia stagnan atau bahkan menciut, maka buying power-nya juga lemah,” kata Fauzi dalam acara Insurance Forum 2025, Rabu (16/7/2025). 

Dia menyebut, untuk mendorong PDB yang akhirnya menumbuhkan bisnis asuransi maka dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang bersifat stimulus ekonomi. Dorongan itu terutama untuk segmen manufaktur dan jasa yang menyerap banyak pekerja. 

Sosok berlatar ekonom itu menyebut produk asuransi bukan kebutuhan primer masyarakat dan tidak begitu dilirik. Masyarakat cenderung mengalokasikan dananya untuk keperluan produktif dan konsumtif.

Sejalan dengan Fauzi, Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (ASSI) Tatang Nurhidayat menyebut pendapatan masyarakat adalah kunci utama agar industri asuransi tetap terjaga pertumbuhannya. Meski demikian, upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat juga menjadi pekerjaan rumah yang penting. 

“Tentu ketika pendapatannya ada, bagaimana masyarakat ini juga trust atau percaya dengan industri asuransi,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro