Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyampaikan penyaluran kredit baru perbankan diindikasi lebih rendah per Januari 2022 dibandingkan periode Desember 2021.
Berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan BI yang dirilis pada Kamis (17/2/2022), saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit kredit baru pada Januari 2022 terkoreksi sebesar -7,4 persen, turun dari 64,9 persen pada bulan sebelumnya.
Jika dilihat dari kelompok bank, penyaluran kredit baru yang lebih rendah terindikasi terjadi pada kategori bank umum dan bank umum syariah, masing-masing -6,1 persen dan -73,7 persen. Sedangkan, bank pembangunan daerah (BPD) tumbuh 9,9 persen pada periode Januari 2022.
Adapun berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Januari 2022 terpantau menurun pada jenis kredit investasi (KI) dan kredit modal kerja (KMK).
BI mencatat KI terpantau mengalami koreksi sebesar -19,7 persen pada Januari 2022, dibandingkan periode Desember 2021 yang tumbuh 43,5 persen. Sementara itu, KMK turun 9,5 persen di posisi Januari 2022, yang sebelumnya naik 49,8 persen pada Desember 2021.
Selain itu, penyaluran baru KMK dan kredit konsumsi lainnya, selain KPR, diprakirakan masih tumbuh positif, meski melambat dibandingkan periode sebelumnya.
Berdasarkan kategori lapangan usaha, penyaluran kredit baru pada Januari 2022 terutama diprioritaskan kepada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, diikuti oleh industri pengolahan atau manufaktur, dan jasa keuangan.
“Faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru pada Januari 2022 yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan,” tulis Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan BI, dikutip Kamis (17/2/2022).
Lebih lanjut, penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat pada Februari 2022, yang terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru Februari 2022 sebesar 74,1 persen.
“Meningkatnya penyaluran kredit baru pada Februari 2022 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan seluruh jenis penggunaan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
