Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) akan memasuki tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD atau cum date di pasar reguler dan pasar negosiasi, yakni Selasa (22/2/2022).
Adapun, Bank Ganesha menjadwalkan cum right di pasar tunai jatuh pada 24 Februari. Artinya, tanggal tersebut menjadi tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD.
Aksi penambahan modal tersebut ditetapkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200 per saham. Dalam aksi ini, emiten perbankan dengan sandi BGTG ini menargetkan akan mendapatkan dana segar sebesar Rp1,1 triliun.
Berdasarkan prospektus yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, Rabu (16/2/2022), manajemen Bank Ganesha menyatakan tujuan dari pelaksanaan tersebut adalah untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal inti minimum.
Di mana, Bank Ganesha akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, atau 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD I.
Lebih lanjut, tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di pasar reguler dan pasar tunai jatuh pada 23 Februari 2022 dan 25 Februari 2022 di pasar tunai.
Baca Juga
Adapun, tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD berlangsung pada 24 Februari 2022 dan satu hari kemudian, yakni 25 Februari menjadi tanggal distribusi HMETD
Selanjutnya, periode perdagangan rights issue berlangsung selama 5 hari kerja, terhitung mulai 1-8 Maret 2022. Dengan kata lain, HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dalam aksi ini, PT Equity Development Investment Tbk. (GSMF) sebagai Pemegang Saham Utama dan Pengendali perseroan dengan kepemilikan 29,86 persen menyatakan akan menyerap seluruh haknya sebanyak 1,6 miliar saham atau senilai Rp333,6 miliar.
Namun, apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham, maka GSMF akan mengambil sisa saham tersebut dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3,33 miliar saham atau senilai Rp666,35 miliar.