Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Cashlez (CASH) Bakal Agresif Akuisisi Merchant Tahun Ini

Cashlez menargetkan penambahan 50.000 merchant di segmen food and beverage (F&B), pariwisata, dan pedagang di pasar tradisional.
Denis Riantiza Meilanova
Denis Riantiza Meilanova - Bisnis.com 25 Maret 2022  |  19:25 WIB
Cashlez (CASH) Bakal Agresif Akuisisi Merchant Tahun Ini
Ilustrasi pembayaran menggunakan QR Code dengan ponsel pintar - Flickr

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. (CASH), emiten teknologi finansial bidang pembayaran digital (payment gateway) dan solusi bisnis UMKM, akan secara agresif mengakuisisi merchant pada tahun ini.

Presiden Direktur Cashlez Worldwide Indonesia Suwandi menilai situasi pandemi Covid-19 yang diprediksi akan menuju ke situasi endemi menjadi momentum yang tepat untuk menggenjot akusisi merchant. Situasi pandemi selama 2 tahun ini menyulitkan perseroan untuk mengakuisisi merchant karena ruang gerak untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada merchant menjadi terbatas.

"Kami targetkan dari sisi UMKM ada pertumbuhan tahun ini sekitar 50.000. Jadi kami akan gerakan salespos untuk akusisi secara agresif," kata Suwandi dalam media visit Bisnis Indonesia yang digelar secara virtual, Jumat (25/3/2022).

Suwandi menuturkan, perseroan akan lebih berfokus menyasar merchant di segmen food and beverage (F&B), pariwisata, dan pedagang di pasar tradisional. Menurutnya, menyasar segmen pedagang di pasar tradisional menjadi tantangan tersendiri karena tidak mudah melakukan edukasi terhadap segmen pelaku usaha tersebut.

"Kami sudah pilot di Pasar Sentul. Kami edukasi, nanti setelah 100 persen pakai, baru kami replicate ke pasar lain. Ada juga segmentasi di tempat wisata. Kemarin sudah launching di beberapa tempat wisata di Bandung untuk penerimaan pembayaran tiket," katanya.

Untuk mengakuisisi merchant secara masif, perseroan pun tengah bersiap melakukan penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun ini sebanyak-banyaknya 450 juta lembar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

akuisisi cashlez Teknologi Finansial
Editor : Azizah Nur Alfi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top