Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Belum Maksimal, Ada Uang Menumpuk Sekitar Rp700 Triliun di Bank

Aktivitas belanja perlu didorong untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi - Aktivitas di salah satu kantor cabang BNI. /BNI
Ilustrasi - Aktivitas di salah satu kantor cabang BNI. /BNI

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan memperkirakan dana pihak ketiga atau DPK di perbankan saat ini mencapai Rp600—700 triliun. Aktivitas belanja perlu didorong untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan bahwa pulihnya perekonomian dan tingginya harga komoditas memengaruhi penumpukan dana di perbankan. Tingginya pendapatan masyarakat membuat simpanan di bank pun turut meningkat.

"Kami proyeksikan DPK sekitar Rp600—Rp700 triliun menumpuk di perbankan," ujar Febrio pada Senin (4/4/2022).

Meskipun begitu, tingginya DPK di perbankan di satu sisi menunjukkan bahwa konsumsi belum berjalan dengan maksimal. Febrio berharap agar masyarakat dapat aktif melakukan belanja seiring kondisi ekonomi yang sudah sangat membaik sejak awal pandemi Covid-19.

Menurutnya, ketika harga komoditas tinggi, biasanya terjadi transmisi ke sektor-sektor lain seperti perbankan. Setelah itu, konsumsi masyarakat, khususnya petani mengalami peningkatan.

"Biasanya penjualan kendaraan bermotor, elektronik, rata-rata akan tinggi. Saat ini masyarakat mulai merasa nyaman membeli elektronik, pakaian, kendaraan bermotor, dan jalan-jalan," katanya.

Febrio menyatakan bahwa pemerintah akan berupaya mendorong penyaluran DPK yang dalam dua tahun berturut-turut tumbuh tinggi karena konsumsi yang tertahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper