Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) memperkirakan pertumbuhan penempatan dana perseroan pada surat berharga negara (SBN) pada tahun ini akan lebih landai dibandingkan dengan 2021.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan pada tahun ini perusahaan masih akan menempatkan dana di SBN, hanya saja kenaikannya tidak akan sebesar tahun lalu.
“Karena kondisi market dan juga likuiditas perbankan yang tentu berbeda saat ini. Seperti adanya kemungkinan kenaikan suku bunga di semester kedua, GWM yang naik juga rasio likuiditas yang harus kami jaga,” kata Yuddy kepada Bisnis, Senin (4/4).
Sekadar informasi, pada 2021 dana yang ditempatkan BJB pada surat berharga mencapai Rp17,15 triliun, meningkat 46,35 persen dibandingkan dengan 2020 yang sekitar Rp11,72 triliun.
Yuddy belum dapat memberitahu target pertumbuhan penempatan dana di SBN pada tahun ini. Perusahaan masih mengkaji beberapa hal.
“Belum dapat diprediksi secara persentasenya, namun tentu akan melihat kondisi market dan juga likuiditas Bank BJB dari waktu ke waktu,” kata Yuddy.
Sebelumnya, lembaga kajian ekonomi Institute For Development of Economics and Finance (Indef) sempat menyampaikan bahwa dana bank umum yang ditempatkan pada Surat Berharga Negara (SBN) selama 2021 mencapai Rp 1.591 triliun atau tumbuh 15,67 persen secara tahunan.