Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyampaikan penyaluran kredit di kuartal I/2022 tercatat tumbuh positif dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.
Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto mengatakan untuk kredit segmen mikro mencatatkan pertumbuhan double digit. Hal tersebut selaras dengan hasil riset yang dilakukan oleh BRI melalui “Indeks Bisnis UMKM”, di mana para pelaku UMKM sangat optimis menyongsong kuartal I/2022.
Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Triwulan I/2022 yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI), responden menilai akses kredit perbankan dalam kondisi lebih mudah dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni saldo Bersih (SB) kredit pada triwulan I/2022 sebesar 1,35 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan SB 0,79 persen pada triwulan IV/2021.
Jika dibedah, sebagian responden menjawab akses kredit “mudah” tercatat sebesar 7,23 persen, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang menjawab 5,80 persen. Sementara itu, persentase responden yang menjawab “sulit” tercatat sebesar 5,88 persen, sedikit meningkat dibandingkan 5,01 persen pada triwulan sebelumnya.
“Memasuki kuartal II tahun 2022 kami tetap optimistis penyaluran kredit akan terus tumbuh, mengingat terdapat momentum Ramadan dan lebaran yang dapat mengerek konsumsi dan daya beli masyarakat,” kata Aestika kepada Bisnis, Senin (18/4/2022).
Secara umum, emiten bersandi saham BBRI ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 9 sampai dengan 11 persen di tahun 2022.
Di sisi lain, untuk arah bunga simpanan dan pinjaman ke depan, BRI akan terus melakukan review secara berkala dan terus membuka ruang untuk penurunan maupun kenaikan suku bunga simpanan dan pinjaman.
“Saat ini likuiditas BRI dalam kondisi yang ample sebagaimana terlihat dari LDR BRI (bank only) yang terjaga di kisaran 87,5 persen,” ujarnya.
Ke depan, Aestika menuturkan bahwa BRI akan berfokus pada optimalisasi likuiditas yang ada untuk mendukung pertumbuhan core bisnis BRI, yakni segmen UMKM.