Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank DBS Indonesia memberikan fasilitas pinjaman senilai US$27,5 juta ke Indika Energy, melalui anak usaha PT Jaya Bumi Paser (JBP). Pinjaman tersebut merupakan gabungan dari pendanaan jangka pendek dan panjang untuk berbagai kegiatan perusahaan.
Adapun, pendanaan ini ditujukan untuk membiayai pengembangan sumber energi baru dan terbarukan berbasis biomassa yang berkelanjutan dan menerapkan standar Forest Stewardship Council (FSC) oleh JBP di Kalimantan Timur.
Sekadar informasi, JBP adalah perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang memiliki konsesi hutan tanaman industri seluas 23.590 ha di Kalimantan Timur yang saat ini ditanami pohon kaliandra untuk dijadikan bahan baku wood pellet sebagai energi biomassa.
Head of Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan kerja sama antara Bank DBS Indonesia dan Indika Energy merupakan transition financing yang dimaksudkan untuk mendanai proyek pengembangan sumber energi baru dan terbarukan berbasis biomassa.
“Transition financing membuat industri perbankan memainkan peran kunci dalam menggalakkan dan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan. Kini semakin banyak perusahaan yang memahami ten tang pentingnya aspek ESG dalam operasionalnya, dan salah satu hal yang mendesak adalah menghijaukan sektor industri yang bertanggung jawab atas emisi karbon yang intensif,” kata Kunardy dalam keterangan tertulis, Senin (18/4/2022).
Dia menambahkan hal ini juga sejalan dengan komitmen Bank DBS Indonesia untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Setali tiga uang, Indika Energy juga berkomitmen untuk mencapai netral karbon pada tahun 2050. Selain komitmen netral karbon, Indika Energy juga berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi sektor non-batu bara menjadi sebesar 50 persen dari total pendapatan pada tahun 2025.
“Indika Energy melakukan diversifikasi sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha termasuk dalam energi baru dan terbarukan (EBT), solusi berbasis alam, kendaraan listrik, serta bidang teknologi digital,” Director & Group Chief Financial Officer Indika Energy, Retina Rosabai.
Retina menjelaskan bahwa pengembangan sektor EBT dan solusi berbasis alam ini adalah salah satu upaya perseroan dalam mendukung transisi energi nasional yang tentunya membutuhkan investasi yang cukup besar, serta perlu didukung oleh sektor perbankan dan stakeholders lainnya.
Bank DBS Indonesia Beri Fasilitas Pinjaman Senilai US$27,5 Juta Ke Indika Energy (INDY)
Pendanaan dari DBS ini akan dipakai anak usaha Indika Energy untuk membiayai pengembangan sumber energi baru dan terbarukan berbasis biomassa yang berkelanjutan dan menerapkan standar Forest Stewardship Council (FSC) oleh JBP di Kalimantan Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Hadijah Alaydrus
Topik
Konten Premium