Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Amar (AMAR) Bakal Rights Issue Rp1 Triliun, Investree Ikut Serap?

Investree Singapore Pte Ltd. (Investree Group) hingga saat ini tidak tercatat sebagai pembeli siaga dalam rights issue PT Bank Amar Indonesia Tbk.
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Investree Singapore Pte Ltd. (Investree Group) hingga saat ini tidak tercatat sebagai pembeli siaga dalam aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue PT Bank Amar Indonesia Tbk.

Sebagaimana diketahui, Investree hadir sebagai pemegang saham minoritas di Bank Amar setelah membeli 18,4 persen saham dari Tolaram Group Inc. selaku pemegang saham pengendali perseroan. Perjanjian transaksi ini dilakukan pada awal Mei 2022.

Terkait hat tersebut, Executive Vice President (EVP) Finance Amar Bank, David Wirawan, mengatakan bahwa transaksi antara Investree dengan Tolaram masih dalam proses ketika perseroan menerbitkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (23/5/2022).

David menambahkan bahwa perseroan berharap transaksi tersebut dapat segera selesai, sehingga Investree dapat melaksanakan seluruh haknya dalam right issue tersebut.

“Kami memiliki ekspektasi agar transaksi tersebut segera selesai sehingga Investree dapat melaksanakan haknya pada PMHMETD II dan kolaborasi Amar dan Investree dapat segera kami lakukan untuk menghadirkan perbankan digital yang memberikan dampak,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (24/5).

David sebelumnya sempat mengatakan kesepakatan antara Tolaram dengan Investree akan memungkinkan Bank Amar untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun pada akhir 2022.

Bank Amar akan melaksanakan rights issue sebanyak 3,59 miliar saham. Harga pelaksanaan dipatok Rp280 per saham, sehingga dana yang diperoleh perseroan diperkirakan mencapai Rp1 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Tolaram memiliki 7,6 miliar saham emiten bank dengan kode AMAR tersebut dan memiliki hak untuk memperoleh 1,97 miliar saham baru. Tolaram pun menyatakan bakal menyerap seluruh saham baru yang menjadi haknya.

Tolaram juga bakal menyerap sisa alokasi pemesanan saham tambahan sebanyak-banyaknya 2,18 miliar saham dengan harga Rp280 per saham atau senilai Rp612 miliar. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper