Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) telah meresmikan kantor perwakilan di Dubai International Financial Center (DIFC) pada akhir pekan lalu (13/5/2022). Lalu bagaimana prospeknya?
Duta Besar RI untuk Persatuan Emirat Arab (PEA), Husin Bagis, mengatakan bahwa kehadiran bank syariah terbesar di Indonesia itu di DIFC merupakan langkah tepat bagi perseroan untuk menuju kancah global.
“Kami berharap kehadiran BSI semakin memperkuat kerja sama bilateral kedua negara, khususnya di lanskap sektor keuangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, yang diterima Bisnis, Minggu (15/5/2022).
Menurut Husin, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sudah selayaknya memiliki performa keuangan syariah yang kuat. Oleh sebab itu, BSI diharapkan menjadi daya ungkit untuk membangun ekosistem perbankan syariah.
Selain itu, emiten bank dengan kode saham BRIS ini, dibentuk untuk memperkuat dan mengembangkan ekosistem ekonomi syariah dan industri halal Indonesia. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai institusi syariah lain, korporasi, ritel, hingga UMKM.
“Untuk itu kami berharap adanya Kantor Perwakilan BSI di Dubai ini dapat memperluas kerja sama dengan entitas di PEA, dan bahkan dengan mitra lebih luas di wilayah Timur Tengah ke depannya” kata Husin.
Baca Juga
Peresmian Kantor Perwakilan BSI di DIFC Dubai ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa Indonesia, yang saat ini sedang menjabat sebagai Presiden G20, terus menunjukkan kinerja keuangan dan perbankan yang baik.
“Ini merupakan media untuk menyampaikan pesan bahwa Indonesia terus berkomitmen untuk pemulihan ekonomi melalui berbagai sektor, khususnya sektor keuangan syariah,” lanjutnya.
Saat ini Indonesia dan PEA menikmati hubungan bilateral yang sangat hangat dan kuat di berbagai sektor, termasuk hubungan yang baik antara para pemimpin kedua negara.
Dalam hal kerja sama investasi, PEA telah menyepakati komitmen investasi yang signifikan untuk Indonesia sebesar total 42,7 miliar dolar AS. Komitmen itu tersebar di berbagai sektor, antara lain infrastruktur, minyak dan gas, energi terbarukan, kesehatan, teknologi digital, industri pertahanan dan pengembangan pertanian.