Bisnis.com, JAKARTA - PT BCA Finance, perusahaan pembiayaan bagian emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), tengah memasuki fase ekspansif agar aset jumbo miliknya tak terkikis lagi pada periode ini.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengungkap bahwa strategi ini telah tergambar dari kinerja sampai akhir Mei 2022. Penyaluran pembiayaan akan terus dipertahankan berada dalam jalur pertumbuhan.
"Januari sampai Mei 2022 kami sudah menyalurkan Rp12,4 triliun, periode yang sama tahun lalu di kisaran Rp10 triliun. Pertumbuhannya terus kami jaga di atas 20 persen [year-on-year/yoy]. Semoga sampai akhir tahun bisa tetap bagus begini," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/6/2022).
Roni pun masih optimistis pihaknya mampu mengejar target pembiayaan baru Rp28 triliun. Sebagai perbandingan, pada 2019 pembiayaan BCA Finance menyentuh Rp33,2 triliun, kemudian terjun bebas ke Rp15,7 triliun saja pada era pandemi Covid-19, dan akhirnya mulai bangkit dengan realisasi Rp24,4 triliun pada 2021.
Pertumbuhan pembiayaan baru yang signifikan pun merupakan satu-satunya jalan BCA Finance memperbaiki total asetnya yang sampai akhir tahun lalu masih anjlok akibat terdampak pandemi Covid-19.
Sebagai gambaran, aset BCA Finance pada 2019 mencapai Rp10,87 triliun. Pandemi Covid-19 membuat BCA Finance keluar dari segmen multifinance beraset Rp10 triliun, karena anjlok ke Rp8,53 triliun di akhir 2020, dan masih berlanjut terkoreksi ke Rp8,37 triliun pada akhir 2021. Hal ini terutama akibat tren penurunan komponen piutang pembiayaan.
Namun, berdasarkan laporan keuangan BBCA per kuartal I/2022, total aset BCA Finance mulai tumbuh menjadi Rp8,76 triliun. Sekadar informasi, BCA Finance masih merupakan anak usaha BBCA dengan aset terbesar ke-2 setelah PT Bank BCA Syariah.
Adapun, beberapa strategi ekspansi BCA Finance, antara lain memperkuat sinergi dengan induk usaha agar bunga pembiayaan mobil baru yang ditawarkan ke calon konsumen tetap kompetitif, mengoptimalkan aplikasi FINA, dan membuka lini bisnis pembiayaan mobil bekas sejak Maret 2022.
"Dukungan induk usaha begitu besar buat BCA Finance, di mana sumber dana dari induk itu sampai 90 persen dari total kebutuhan pendanaan. Kami tentu akan mengejar perbaikan aset, tapi tahun ini sepertinya masih di kisaran Rp8 triliun," tambahnya.