Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BBYB Loyo Sejak Umumkan Rencana Rights Issue dan Private Placement

Pada perdagangan hari ini, Senin (20/6/2022), saham Bank Neo Commerce merosot 6,17 persen menuju level Rp1.065 per lembar.
Saham BBYB loyo sejak umumkan rencana rights issue dan private placement. /Bisnis-Arief Hermawan P
Saham BBYB loyo sejak umumkan rencana rights issue dan private placement. /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan saham bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) sedang dalam tren penurunan usai perseroan mengumumkan rencana aksi penambahan modal melalui mekanisme rights issue dan private placement.

Pada perdagangan hari ini, Senin (20/6/2022), saham Bank Neo Commerce merosot 6,17 persen menuju level Rp1.065 per lembar. Tercatat, total saham yang diperdagangkan mencapai 33 juta dengan nilai turnover mencapai Rp39,2 miliar.

Berdasarkan data RTI, saham emiten bank dengan ticker BBYB ini terpantau turun 18,08 persen dalam sepekan terakhir. Sementara itu, dalam kurun satu bulan, saham bank digital ini merosot 21,40 persen.

Sejak pekan lalu, manajemen BBYB telah menyatakan siap melakukan aksi penambahan modal berupa rights issue dan private placement. Hal ini disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/6) malam.

Berdasarkan informasi di BEI, Bank Neo Commerce berencana menerbitkan 5 miliar saham baru dalam rencana rights issue. Sementara itu, untuk penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement sebanyak 942,17 juta saham.

Manajemen menyampaikan dana rights issue akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja dalam rangka pengembangan usaha. Adapun, dana private placement dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha BBYB.

“Dengan dilakukannya PMHMETD VI, perseroan akan mendapatkan tambahan modal disetor yang akan digunakan untuk modal kerja, sehingga dapat mengembangkan kegiatan usaha dan akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha perseroan,” tulis manajemen.

Sebelum melaksanakan aksi korporasi, perseroan akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 21 Juli 2022 mulai pukul 14.00 WIB. Adapun, pemanggilan rapat dilakukan pada 29 Juni.

Aksi rights issue akan dilakukan tidak lebih dari 12 bulan sejak mendapatkan persetujuan dari pemegang saham pada 21 Juli 2022, sedangkan private placement akan dilaksanakan sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu 2 tahun.

Untuk private placement, manajemen menjelaskan setelah penambahan modal ditempatkan dan disetor efektif, persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham akan mengalami penurunan dilusi) sebesar 9,09 persen.

Akan tetapi jumlah saham yang dimiliki oleh para pemegang saham sebelum dan sesudah penerbitan saham baru tidak akan mengalami perubahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper