Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Tanam Duit' Ingin Cepat Cuan? Simak 7 Faktor yang Paling Berpengaruh dalam Investasi!

Simak beberapa faktor-faktor yang memengaruhi investasi dan harus diperhatikan.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022).  Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Jika dahulu investasi kesannya hanya bisa dilakukan oleh orang yang ahli dan memiliki modal besar, sekarang investasi sudah semakin beragam dan bisa dilakukan siapa saja.

Meski begitu, untuk memilih instrumen investasi yang tepat, ada beberapa faktor-faktor yang memengaruhi investasi dan harus diperhatikan. Mengutip Pintu Academy, Sabtu (25/6/2022), berikut selengkapnya faktor-faktor yang dapat memengaruhi investasi!

1. Risiko

Salah satu faktor penentu investasi adalah risiko. Setiap investor memiliki kecenderungan yang berbeda-beda terhadap risiko yang bersedia mereka tanggung.

Secara umum terdapat 3 tipe investor, yaitu:

•Tipe investor 1, risk indifferent atau risk neutral adalah tipe investor yang tidak terlalu peduli atau berfokus pada faktor risiko ketika mengambil sebuah keputusan investasi.

•Tipe investor 2, risk seeker adalah tipe investor yang suka mencari instrumen berisiko demi memperoleh keuntungan yang besar

•Tipe investor 3, risk averter adalah tipe investor yang kurang menyukai risiko dan lebih memilih produk-produk investasi yang cenderung aman dari fluktuasi harga berlebih.

Jika sudah tahu termasuk golongan yang mana, investor bisa menentukan instrumen investasi yang tepat.

2. Usia

Kecenderungan orang berinvestasi juga tergantung pada usianya. Di usia 25 – 45 tahun, biasanya investor ingin mendapatkan keuntungan yang tinggi dan tertarik membeli aset yang berisiko. Aset kripto pun sering menjadi pilihan investor di usia ini.

Sementara di usia 45 – 65 tahun, kebanyakan orang lebih suka berinvestasi di aset yang stabil dan aman. Sementara pada usia di atas 65 tahun, investor cenderung lebih konservatif dan memilih instrumen seperti reksadana atau obligasi.

Selain faktor-faktor di atas, terdapat beberapa faktor eksternal yang juga akan mempengaruhi investasi. Beberapa diantaranya adalah tren, kondisi industri, likuiditas, pajak, dan kondisi ekonomi negara.

3. Tren

Kira-kira hampir sama dengan tren fashion, dalam industri pun ada yang dinamakan tren yang berulang. Misalnya untuk saham, ada saatnya sebuah saham trennya naik dan tentu ada saatnya saham tersebut turun.

Tren adalah faktor yang mempengaruhi investasi, terutama untuk investasi jangka pendek.

Setidaknya dengan memperhatikan tren, investor bisa memperkirakan pergerakan harga aset di masa depan. Namun, tentu saja perkiraan tersebut tidak selalu tepat sehingga harus banyak belajar dan bereksperimen sebelum mengambil sebuah keputusan investasi.

4. Kondisi Industri

Selanjutnya, faktor lain yang mempengaruhi tingkat investasi adalah kondisi industri di sebuah negara. Jika sebuah industri sedang berkembang, maka cenderung akan mengundang banyak investor.

Di Indonesia, sesuai data Badan Pusat Statistik pada Kuartal I 2020, tren industri yang sedang mengalami pertumbuhan pesat adalah industri informasi dan komunikasi, jasa pendidikan, jasa keuangan dan asuransi serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Namun, jika performa sebuah industri sudah mulai menurun karena berbagai alasan seperti tekanan sosial atau mendekati titik jenuh, maka jumlah investor yang menanamkan modal juga akan semakin kecil.

5. Likuiditas

Selanjutnya faktor penting yang mempengaruhi tingkat investasi adalah likuiditas. Bagi yang berinvestasi untuk jangka panjang, mungkin tidak membutuhkan investasi yang likuid atau mudah dicairkan.

Namun, jika dana terbatas dan tujuan investasi memperoleh keuntungan dalam waktu singkat, akan lebih baik memilih instrumen yang likuid.

Contoh sederhananya, jika ingin jenis investasi yang cepat cair, maka investasi emas adalah salah satu pilihannya. Sementara untuk investasi jangka panjang yang tidak terlalu likuid misalnya adalah investasi properti.

6. Pajak

Ya, pajak juga menjadi salah satu faktor penentu investasi yang penting. Karena pada umumnya, tiap instrumen investasi akan dikenakan pajak dengan persentase tertentu oleh negara.

Oleh karena itu, penting juga mengetahui berapa pajak yang harus dibayarkan untuk setiap instrumen investasi yang dipilih. Dengan mempelajarinya terlebih dahulu, investor jadi tahu apakah jenis investasi tersebut tepat untuk menjalankan atau tidak.

7. Kondisi Ekonomi Negara

Ingin berinvestasi saham? Kalau begitu, jelas kondisi ekonomi negara akan sangat berpengaruh pada saham perusahaan yang akan dibeli. Jika serius ingin berinvestasi saham, pastikan selalu mengikuti perkembangan ekonomi terbaru di suatu negara.

Misalnya pemerintah sedang mengalokasikan APBN di bidang pariwisata. Maka bisa berinvestasi atau membeli saham berbagai perusahaan yang bergerak di sektor industri tersebut. Contohnya perhotelan, biro perjalanan, restoran, dan lain sebagainya.

Investasi kini bisa dilakukan siapa saja, bukan hanya kalangan tertentu saja. Dengan menyisihkan sedikit dari pendapatan setiap bulan untuk berinvestasi, maka sama artinya kamu sedang membangun kondisi finansial yang lebih baik di masa depan, terutama jika ingin memiliki passive income.

Salah satu cara investasi yang kekinian dan mudah adalah investasi aset digital seperti kripto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper