Bisnis.com, JAKARTA - Jika dahulu investasi kesannya hanya bisa dilakukan oleh orang yang ahli dan memiliki modal besar, sekarang investasi sudah semakin beragam dan bisa dilakukan siapa saja.
Meski begitu, untuk memilih instrumen investasi yang tepat, ada beberapa faktor-faktor yang memengaruhi investasi dan harus diperhatikan. Mengutip Pintu Academy, Sabtu (25/6/2022), berikut selengkapnya faktor-faktor yang dapat memengaruhi investasi!
1. Risiko
Salah satu faktor penentu investasi adalah risiko. Setiap investor memiliki kecenderungan yang berbeda-beda terhadap risiko yang bersedia mereka tanggung.
Secara umum terdapat 3 tipe investor, yaitu:
•Tipe investor 1, risk indifferent atau risk neutral adalah tipe investor yang tidak terlalu peduli atau berfokus pada faktor risiko ketika mengambil sebuah keputusan investasi.
Baca Juga
•Tipe investor 2, risk seeker adalah tipe investor yang suka mencari instrumen berisiko demi memperoleh keuntungan yang besar
•Tipe investor 3, risk averter adalah tipe investor yang kurang menyukai risiko dan lebih memilih produk-produk investasi yang cenderung aman dari fluktuasi harga berlebih.
Jika sudah tahu termasuk golongan yang mana, investor bisa menentukan instrumen investasi yang tepat.
2. Usia
Kecenderungan orang berinvestasi juga tergantung pada usianya. Di usia 25 – 45 tahun, biasanya investor ingin mendapatkan keuntungan yang tinggi dan tertarik membeli aset yang berisiko. Aset kripto pun sering menjadi pilihan investor di usia ini.
Sementara di usia 45 – 65 tahun, kebanyakan orang lebih suka berinvestasi di aset yang stabil dan aman. Sementara pada usia di atas 65 tahun, investor cenderung lebih konservatif dan memilih instrumen seperti reksadana atau obligasi.
Selain faktor-faktor di atas, terdapat beberapa faktor eksternal yang juga akan mempengaruhi investasi. Beberapa diantaranya adalah tren, kondisi industri, likuiditas, pajak, dan kondisi ekonomi negara.
3. Tren
Kira-kira hampir sama dengan tren fashion, dalam industri pun ada yang dinamakan tren yang berulang. Misalnya untuk saham, ada saatnya sebuah saham trennya naik dan tentu ada saatnya saham tersebut turun.
Tren adalah faktor yang mempengaruhi investasi, terutama untuk investasi jangka pendek.
Setidaknya dengan memperhatikan tren, investor bisa memperkirakan pergerakan harga aset di masa depan. Namun, tentu saja perkiraan tersebut tidak selalu tepat sehingga harus banyak belajar dan bereksperimen sebelum mengambil sebuah keputusan investasi.
4. Kondisi Industri
Selanjutnya, faktor lain yang mempengaruhi tingkat investasi adalah kondisi industri di sebuah negara. Jika sebuah industri sedang berkembang, maka cenderung akan mengundang banyak investor.
Di Indonesia, sesuai data Badan Pusat Statistik pada Kuartal I 2020, tren industri yang sedang mengalami pertumbuhan pesat adalah industri informasi dan komunikasi, jasa pendidikan, jasa keuangan dan asuransi serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Namun, jika performa sebuah industri sudah mulai menurun karena berbagai alasan seperti tekanan sosial atau mendekati titik jenuh, maka jumlah investor yang menanamkan modal juga akan semakin kecil.
5. Likuiditas
Selanjutnya faktor penting yang mempengaruhi tingkat investasi adalah likuiditas. Bagi yang berinvestasi untuk jangka panjang, mungkin tidak membutuhkan investasi yang likuid atau mudah dicairkan.
Namun, jika dana terbatas dan tujuan investasi memperoleh keuntungan dalam waktu singkat, akan lebih baik memilih instrumen yang likuid.
Contoh sederhananya, jika ingin jenis investasi yang cepat cair, maka investasi emas adalah salah satu pilihannya. Sementara untuk investasi jangka panjang yang tidak terlalu likuid misalnya adalah investasi properti.
6. Pajak
Ya, pajak juga menjadi salah satu faktor penentu investasi yang penting. Karena pada umumnya, tiap instrumen investasi akan dikenakan pajak dengan persentase tertentu oleh negara.
Oleh karena itu, penting juga mengetahui berapa pajak yang harus dibayarkan untuk setiap instrumen investasi yang dipilih. Dengan mempelajarinya terlebih dahulu, investor jadi tahu apakah jenis investasi tersebut tepat untuk menjalankan atau tidak.
7. Kondisi Ekonomi Negara
Ingin berinvestasi saham? Kalau begitu, jelas kondisi ekonomi negara akan sangat berpengaruh pada saham perusahaan yang akan dibeli. Jika serius ingin berinvestasi saham, pastikan selalu mengikuti perkembangan ekonomi terbaru di suatu negara.
Misalnya pemerintah sedang mengalokasikan APBN di bidang pariwisata. Maka bisa berinvestasi atau membeli saham berbagai perusahaan yang bergerak di sektor industri tersebut. Contohnya perhotelan, biro perjalanan, restoran, dan lain sebagainya.
Investasi kini bisa dilakukan siapa saja, bukan hanya kalangan tertentu saja. Dengan menyisihkan sedikit dari pendapatan setiap bulan untuk berinvestasi, maka sama artinya kamu sedang membangun kondisi finansial yang lebih baik di masa depan, terutama jika ingin memiliki passive income.
Salah satu cara investasi yang kekinian dan mudah adalah investasi aset digital seperti kripto.