Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bank Mandiri (BMRI) Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 5,17 Persen di 2022

Dirut Bank Mandiri (BMRI) Darmawan Junaidi meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,17 persen pada 2022.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kedua kiri) dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I/2022. /Bank Mandiri
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kedua kiri) dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I/2022. /Bank Mandiri

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen pada 2022. Darmawan  mengatakan tim ekonomi Bank Mandiri optimistis dengan perekonomian nasional ke depan.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen di tahun 2022 dengan proyeksi inflasi di level 4,6 persen,” ujar Darmawan dalam konferensi pers paparan kinerja secara daring, Kamis (28/7/2022).

Adapun, pada 2023, perseroan memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 5,22 persen dengan proyeksi inflasi mencapai 3,13 persen.

Darmawan mengatakan hingga semester I/2022, kondisi ekonomi secara keseluruhan terus membaik, terutama ditopang oleh adanya Hari Raya Lebaran pada Mei 2022 dan aktivitas ekonomi yang meningkat. Namun, ujarnya, yang paling penting adalah kondisi makro ekonomi secara nasional yang sangat kondusif.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah dengan semua effort dan inisiatif yang memungkinkan perekonomian secara nasional berada dalam kondisi yang sangat baik sampai dengan semester I/2022,” katanya.

Hingga semester I/2022, emiten bersandi saham BMRI beserta anak usahanya membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun atau tumbuh 61,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Tak hanya itu, realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II/2022 juga mencapai Rp1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22 persen yoy. Adapun, aset Bank Mandiri mencapai Rp1.786 triliun, tumbuh sebesar 13 persen yoy dari sebelumnya mencapai Rp1.580 triliun.

"Perbaikan kinerja perseroan sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang masih bertumbuh. Hal ini mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia masih relatif stabil meski diterpa oleh ketidakpastian global," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper