Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyepakati kerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara atau Kemensetneg terkait dengan pemanfaatan produk e-money sebagai kartu mitra co-branding untuk portal Perizinan Tenaga Asing dan Fasilitas - Kerjasama Teknik Luar negeri (Pintas-KTLN).
Sekretaris Kemensetneg Setya Utama menjelaskan Pintas-KTLN merupakan aplikasi untuk mempermudah dan mempercepat proses penerbitan surat persetujuan penugasan, serta rekomendasi fasilitas keimigrasian tenaga asing dalam kerangka kerja sama teknik.
Dia menambahkan hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis teknologi informasi yang transparan dan aksesibel. Selain itu, layanan perizinan tenaga asing diharapkan dapat terwujud secara digital, mudah, cepat dan fleksibel.
“Kartu Pintas ini juga merupakan kartu identitas tenaga asing yang merupakan salah satu keluaran aplikasi Pintas KTLN,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022)
SVP Government Solution Group Bank Mandiri Nila Mayta Dwi Rihandjani menambahkan sinergi ini merupakan realisasi keinginan Bank Mandiri untuk memberikan nilai tambah serta solusi keuangan kepada seluruh stakeholder perseroan.
Tak hanya itu, lanjutnya, sinergi tersebut diharapkan dapat menyatukan persepsi dalam mendukung program-program pemerintah utamanya yang dilakukan di kementerian/lembaga.
Baca Juga
“Bank Mandiri terus mengembangkan layanan dan produk perbankan berbasis digital agar berbagai transaksi keuangan dapat dilakukan secara cepat, aman dan transparan sesuai kebutuhan nasabah, termasuk kementerian dan lembaga negara,” tuturnya.
Nila menyampaikan dengan memanfaatkan layanan keuangan Bank Mandiri, pegawai Kemensetneg nantinya juga dapat mengakses produk-produk pembiayaan segmen konsumer untuk mendukung pemenuhan kebutuhan perbankan pegawai.
Sebagai informasi, Bank Mandiri terus fokus menggarap bisnis kartu prabayar. Hingga Juni 2022, perseroan menerbitkan 27,4 juta kartu berlogo e-money dengan rata-rata transaksi per bulan sebanyak 93,5 juta transaksi senilai Rp1,65 triliun.
Saat ini, uang elektronik berlogo e-money dapat digunakan untuk melakukan transaksi di 175.000 merchant yang bekerja sama.