Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI Salurkan KPR Capai Rp5,68 Triliun di Semester I/2022

Pada semester I/2022, portofolio BSI Griya mencapai Rp42,87 triliun atau tumbuh 10 persen (YoY).
Karyawati Bank Syariah Indonesia melayani nasabah di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati Bank Syariah Indonesia melayani nasabah di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menyalurkan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) hingga Rp5,68 triliun pada semester I/2022, yang membuat portofolio BSI Griya mencapai Rp42,87 triliun atau tumbuh 10 persen (YoY).

BSI Griya merupakan layanan pembiayaan kepemilikan rumah untuk ragam kebutuhan yang ditawarkan oleh BSI. BSI Griya terdiri dari beberapa program diantaranya Griya Simuda, BSI Griya Reguler, BSI Griya Mabrur, dan BSI Griya Take Over.

“Kami bersyukur BSI bisa memberikan kontribusi dalam pemulihan ekonomi Indonesia terutama di sektor properti. Pertumbuhan ini salah satunya didorong dengan adanya special price mulai setara 1.11 persen eff pa,” kata Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo kepada Bisnis, Kamis (4/8).

Gunawan optimistis perusahaan dapat mencatat kinerja positif di sektor properti. Merujuk pada hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer tumbuh meningkat pada Triwulan I/2022 dengan tercatatnya pertumbuhan Index Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan 1/2022 yang tercatat 1,77 persen yoy.

Posisi tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 1,47 persen yoy.

Selain itu, dari sisi penjualan hasil survei triwulan 1/2022 mengindikasikan adanya perbaikan penjualan properti residensial di pasar primer meskipun masih terkontraksi.

“Berdasarkan data industri seperti ini, kami optimis dapat mencatat pertumbuhan kinerja yang baik,” kata Gunawan.

Perusahaan berkode saham BRIS itu memahami bahwa kebutuhan rumah primer saat ini masih tinggi, terutama bagi generasi millennial, terlebih terdapat backlog perumahan tercatat sebesar 12,75 juta.

Adanya tantangan seperti peningkatan suku bunga acuan dan inflasi yang menyebabkan kenaikan harga bahan baku rumah BSI nilai sebagai bahan untuk terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan.

“Kami telah menyiapkan produk-produk yang ditujukan khusus untuk para millennial,” kata Gunawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper