Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 2 Alasan Bank Indonesia Perlu Naikkan Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia dinilai perlu menaikkan kembali suku bunga acuan pada September 2022. Ini alasannya!
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia  (BI) dinilai perlu menaikkan kembali suku bunga acuan pada September 2022 untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Ekonom dan Co-Founder & Dewan Pakar Institute of Social, Economics and Digital (ISED) Ryan Kiryanto memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4 persen.

“Dengan inflasi tahunan per Agustus yang sebesar 4,69 persen dan inflasi September berkisar 5,9 persen, serta ekspektasi inflasi sepanjang 2022 sebesar 5,24 persen, maka kenaikan BI7DRR sebesar 25 bps merupakan opsi keputusan yang tepat,” katanya, Rabu (21/9/2022).

Pemicu utama inflasi pada September 2022, yaitu kenaikan harga BBM dan diperkirakan akan merambat pada kenaikan harga tarif angkutan umum dan harga barang-barang kebutuhan pokok. 

Dia menilai kenaikan suku bunga BI mutlak karena adanya kenaikan realisasi inflasi hingga akhir bulan ini. Hal itu ditambah kenaikan ekspektasi pasca kenaikan harga BBM. 

Disamping itu, Ryan mengatakan terdapat faktor eksternal yang menjadi pertimbangan tambahan, yaitu suku bunga the Fed yang diperkirakan naik sebesar 75 basis poin guna merespons inflasi yang masih tinggi pada Agustus 2022.

“Dengan demikian, ruang bagi BI untuk menahan suku bunga acuan tampaknya tipis sekali. Jadi dengan pertimbangan domestik dan eksternal, RDG BI yang menaikkan BI Rate 25 bps merupakan keputusan tepat,” tuturnya.

Menurut Ryan, kenaikan suku bunga acuan lanjutan tidak akan berdampak signifikan pada laju pertumbuhan ekonomi domestik. Jika industri perbankan kemudian menaikkan suku bunga simpanan dan kredit, hal ini merupakan respons yang wajar dan sesuai dengan mekanisme pasar.

“Pernyataan BI yang akan selalu memantau perkembangan pasar dan perekonomian global dan domestik memberikan garansi bahwa bank sentral selalu ada di pasar dan kebijakannya a head the curve dan ini meningkatkan kepercayaan pasar,” kata Ryan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper