Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Investasi Saham dan Kripto, Cara Menghitung Holding Period Return (HPR)

Holding Period Return (HPR) adalah total pengembalian yang didapat dari memegang portofolio atau sejumlah aset selama periode waktu tertentu
Ilustrasi portofolio investasi/Freepik
Ilustrasi portofolio investasi/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam berinvestasi baik saham maupun kripto, wajib mengenal apa itu Holding Period Return (HPR) yang merupakan istilah penting dalam dunia investasi. Investor dapat memperhitungkan potensi penghasilan dari suatu investasi tersebut.

Dikutip dari Pintu Academy, Selasa (27/9/2022), Holding Period Return adalah total pengembalian yang didapat dari memegang portofolio atau sejumlah aset selama periode waktu tertentu. HPR merupakan metrik mendasar dalam manajemen sebuah investasi.

HPR bisa digunakan untuk membandingkan suatu kinerja dari banyak investasi ataupun aset. Tidak hanya itu, HPR juga berguna dalam mengidentifikasi tarif pajak yang sesuai. Umumnya, HPR dinyatakan dalam bentuk persen.

HPR dihitung dengan menggunakan total pengembalian aset, yang mana mempertimbangkan pendapatan aset serta setiap perubahan nilainya.

Sebenarnya, kalkulasi HPR sendiri bisa dilakukan secara online karena sudah banyak website yang menyediakan fiturnya, tetapi investor tetap bisa melakukannya secara manual dengan menggunakan rumus yang akan dibahas berikutnya.

Rumus Holding Period Return

Secara umum, komponen dari rumus Holding Period Return adalah pendapatan, nilai akhir dari investasi, serta nilai awal dari investasi. Secara matematis, berikut cara menghitung Holding Period Return.

HPR = (Income + Vn – V0): V0

Dengan kepanjangan,

HPR = Holding Period Return.

Income = Pendapatan atau arus kas dari investasi seperti dividen.

Vn = Nilai akhir dari investasi.

V0 = Nilai awal dari investasi.

Contoh Holding Period Return dalam Investasi

Sebagai contoh, seseorang membeli saham perusahaan A pada awal tahun 2021 dengan total harga Rp1.000.000. Setiap tahunnya, perusahaan memberikan dividen kepada pemegang saham. Diasumsikan, investor menerima dividen sebesar Rp100.000 per tahunnya. Pada tahun 2024, investor menjual saham dengan total harga 1.500.000. Lalu berapakah HPR investasinya?

Dari ilustrasi di atas, investor dapat berinvestasi selama 3 tahun dengan dividen yang diterima per tahunnya Rp100.000. Dengan begitu, total dividen yang diterima selama 3 tahun adalah Rp300.000.

HPR = (Income + Vn – V0): V0

HPR = (Rp300.000 + Rp 1.500.000 – Rp 1.000.000): Rp1.000. 000

HPR = Rp800.000: Rp1.000. 000

HPR = 0,8 atau 80 persen

Dengan demikian, investas pada perusahaan A memperoleh return sebesar 80 persen untuk seluruh periode investasi.

Fungsi Holding Period Return Bagi Investor

Adapun beberapa fungsi dari metrik Holding Period Return bagi para investor adalah sebagai berikut.

  • Perbandingan Kinerja Berdasarkan Periode
  • Untuk membandingkan kinerja aset yang sama, tetapi dibeli pada periode waktu yang berbeda.
  • Perbandingan Kinerja Aset Berbeda
  • Untuk menguji apakah aset A lebih baik dari pada aset B, maupun membandingkan lebih dari dua aset sekaligus.

Dengan mengetahui HPR dari tiap aset, investor bisa menyusun portofolio investasi yang bisa memberikan return dan keuntungan terbaik.

Selain istilah Holding Period Return, dikenal pula istilah Minimum Holding Period yang tidak kalah pentingnya. Minimum Holding Period adalah periode waktu minimal di mana pemilik aset harus tetap memegang aset tersebut, dalam artian tidak melepaskan atau menjualnya.

Cara menghitung holding period adalah dengan mencari selisih antara waktu beli dan waktu jual sebuah aset.

HPR biasanya digunakan untuk menghitung kinerja investasi saham. Namun, belakangan ini ada investasi yang jauh lebih diminati dibandingkan investasi saham yaitu investasi pada aset kripto.

Salah satu yang menyebabkan minat investor yang sangat tinggi terhadap aset kripto adalah kinerja dari berbagai aset kripto yang sangat baik belakangan ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper