Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMTD) atau private placement. Tujuannya untuk mengerek modal inti perseroan agar sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berdasarkan keterbukaan informasi, Bank Capital akan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pemilik saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK (POJK) No. 32/2015 sebagaimana telah diubah dengan POJK 14/2019.
Sementara itu, RUPSLB perseroan akan diselenggarakan pada 16 November 2022 nanti. "PMTHMETD akan dilakukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta tidak bertentangan dengan perjanjian-perjanjian yang telah dibuat perseroan sebelumnya," demikian dikutip Bisnis dari keterbukaan informasi pada Selasa (11/10/2022).
Manajemen menjelaskan bahwa paling lambat lima hari kerja sebelum pelaksanaan private placement, perseroan akan mengumumkan kepada masyarakat serta memberitahukan kepada OJK, terkait pelaksanaan penambahan modal tersebut. Lalu, paling lambat dua hari kerja setelah pelaksanaan PMTHMETD, perseroan akan memberitahukan kepada OJK hasil dari private placement tersebut.
Manajemen Bank Capital juga menjelaskan bahwa perseroan akan menggelar private placement sebanyak-banyaknya 19.946.980.337 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Private placement tersebut digelar dalam rangka memperkuat struktur permodalan perseroan. "Kecukupan modal perseroan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha yang sehat dan pengembangan usaha untuk meningkatkan pendapatan usaha perseroan," demikian kata manajemen dalam keterbukaan informasi.
Baca Juga
Selain itu, dana tambahan dari private placement ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko keuangan.
Diketahui, hingga Juni 2022, modal inti (tier 1) yang dimiliki Bank Capital sebesar Rp1,9 triliun, naik 28,42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka tersebut memang masih di bawah ketentuan OJK yang mewajibkan setiap bank umum di Tanah Air memiliki modal inti paling sedikit Rp3 triliun pada akhir 2022.
Bank Capital juga berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 19,9 miliar saham dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu IV (PMHMETD IV) atau rights issue dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), bulan lalu (15/9/2022), setiap pemegang 100 saham lama BACA yang namanya tercatat pada daftar pemegang saham (DPS), berhak atas 259 saham baru.
Adapun, PT Capital Global Investama (CG Investama) sebagai pemegang saham utama dengan jumlah kepemilikan saham sebanyak 2,02 miliar saham, berhak atas 5,25 miliar HMETD. Lebih lanjut, CG Investama akan melaksanakan sebagian haknya, yaitu sebanyak 3 miliar HMETD atau setara dengan Rp300 miliar.